3 Agenda Ekonomi AS Bisa Pengaruhi Pasar Kripto Pekan Ini


Sejalan dengan terus berlanjutnya drop harga Bitcoin (BTC) serta pasar kripto yang kian lesu, trader perlu bersiap menghadapi fluktuasi harga pekan ini. Fluktuasi ini akan terpicu oleh sederet pembaruan ekonomi penting dari AS.

Bitcoin pada waktu publikasi masih bertengger di kitaran US$54.000. Tidak sedikit pakar yang memprediksi akan adanya crash harga lebih jauh. Secara historis, September adalah bulan terburuk bagi BTC, namun ada harapan untuk pemulihan di bulan Oktober.

Peristiwa Ekonomi Penting AS Pekan Ini

Aset berisiko seperti Bitcoin memulai pekan ini dengan tenang. Saat ini, Bitcoin diperdagangkan seharga US$54.800, mewakili kenaikan moderat sebesar 0,7% dalam 24 jam terakhir.

Namun, peristiwa ekonomi makro penting yang akan datang di AS serta debat yang sangat publik antisipasi antara Donald Trump dan Kamala Harris dapat memengaruhi sentimen para trader. Sekaligus, bisa menciptakan perubahan besar dalam portofolio mereka. Mari kita lihat lebih dalam bagaimana peristiwa-peristiwa ini dapat memahat dinamika pasar.

1. Debat Donald Trump Melawan Kamala Harris

Debat presiden antara Donald Trump dan Kamala Harris telah membawa isu kripto ke tengah panggung politik. Kedua kandidat telah menempatkan topik ini sebagai aspek penting dalam kampanye mereka. Laporan terbaru bahkan menyebut Harris mulai menunjukkan sikap positifnya terhadap kebijakan pro-kripto.

Sementara, Trump sendiri telah mengeluarkan komentar bullish tentang Bitcoin dan pasar kripto. Alhasil, aksinya ini sukses menarik perhatian pelaku industri. Senator Pennsylvania John Fetterman meramalkan debat ini akan berlangsung sengit. Pasalnya, baik Trump maupun Harris sama-sama piawai dalam mempertahankan argumen mereka.

Menurut data CoinGecko, meme coin bertema politik, PolitiFi, sudah memancarkan volatilitas menjelang debat. Khususnya, beberapa meme coin yang terinspirasi oleh Trump sukses mencatatkan reli dua digit.

Meme Coin PolitiFi | Sumber: CoinGecko

2. CPI AS

Inflasi menjadi fokus utama pekan ini dengan dirilisnya Indeks Harga Konsumen (CPI) untuk Agustus, serta Indeks Harga Produsen (PPI) yang lebih rendah signifikansinya. Keduanya akan dirilis sebelum pertemuan Federal Reserve berikutnya. Angka-angka ini dapat memainkan peran penting dalam menentukan keputusan suku bunga The Fed ke depan.

Menurut jadwal, Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) siap merilis data CPI Agustus pada hari Rabu, 11 September. Sebagai pengingat, di bulan Juli, inflasi berhasil melandai menjadi 2,9% dari mulanya 3% di bulan Juni. Tak ayal, kabar positif tersebut turut mendongkrak kinerja harga Bitcoin.

Para ekonom sekarang meramalkan inflasi akan turun lebih jauh menjadi 2,7%. Jika terealisasi, maka ini akan membuat Bitcoin semakin menguat. Core CPI, yang tidak termasuk item-item volatil seperti makanan dan energi, diproyeksikan turun menjadi 3,1% pada Agustus, dari 3,2% pada Juli. Baik headline CPI maupun core CPI diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan bulanan sebesar 0,2% untuk Agustus.

“Di tengah antisipasi akan data CPI serta debat Trump-Harris, para trader mengeklaim bahwa harga Bitcoin saat ini masih sangat rendah. Pasar kripto menantikan efek dari berita ekonomi dan politik AS,” ujar seorang pengguna.

Fed Interest Rate Probabilities, Source: CME Fed Watchtool
Probabilitas Suku Bunga The Fed | Sumber: CME Fed Watchtool

3. Sentimen Konsumen

Di samping itu, pasar juga bakal menaruh fokus pada laporan awal sentimen konsumen yang akan terbit tanggal 13 September. Data Consumer Confidence dari University of Michigan akan menunjukkan perbedaan antara kekuatan ekonomi AS secara keseluruhan dan bagaimana rumah tangga memandang kesejahteraan finansial mereka.

Sentimen konsumen cenderung lebih sensitif pada inflasi, sedangkan kepercayaan konsumen lebih terkait erat dengan pasar tenaga kerja. Kepercayaan konsumen yang kuat bisa mendorong pengeluaran dan investasi ke aset seperti Bitcoin, selama para investor tetap optimistis pada perekonomian. Namun, jika data yang terbit pada hari Jumat (13/9) menunjukkan bahwa konsumen masih kesulitan dengan inflasi, suku bunga tinggi, dan ketidakpastian pekerjaan, pasar kripto bisa merespons dengan cara yang tidak terduga.

Selain itu, data klaim pengangguran awal pada Kamis (12/9) juga dapat menambah volatilitas kripto. Data ini bisa berpengaruh pada sentimen pasar dengan membentuk persepsi tentang kesehatan ekonomi dan ekspektasi terhadap kebijakan moneter. Pada akhirnya, keduanya bisa berdampak secara tidak langsung pada Bitcoin.

Bagaimana pendapat Anda tentang sederet peristiwa ekonomi AS yang berpotensi memengaruhi aksi pasar kripto pekan ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *