Selama nyaris sepanjang Oktober, Bitcoin (BTC) mengungguli banyak altcoin dalam daftar top 100. Fenomena ini berakibat mengikis spekulasi akan dimulainya altcoin season bulan ini. Meski demikian, menyongsong bulan ke-11, RedaksiNusa mengungkap 3 altcoin bullish yang diprediksi akan melampaui performa Bitcoin.
Dalam analisis ini, Anda akan menemukan alasan-alasan kuat mengapa deretan aset kripto ini berpotensi menampilkan performa yang lebih kinclong. Tiga kandidat teratas ini adalah ApeCoin (APE), Dogecoin (DOGE), dan Solana (SOL).
ApeCoin (APE)
ApeCoin adalah salah satu dari segelintir altcoin yang tampil lebih baik ketimbang BTC bulan ini. Selama 30 hari terakhir, harga APE sudah terapresiasi sebesar 27%. Raihan ini terpacu oleh peluncuran ApeChain, blockchain layer-3 (L3) baru yang hadir awal Oktober lalu.
Namun, alasan APE melantai ke dalam daftar altcoin bullish yang berpotensi menyalip Bitcoin bukan hanya karena alasan itu. Menurut prediksi, APE bakal mencatatkan performa positif lebih unggul dari BTC berkat rencana listing di Coinbase Futures pada 31 Oktober mendatang.
Pada umumnya, listing di Coinbase mampu mengerek naik volume perdagangan, menciptakan lingkungan yang dapat memacu apresiasi harga. Tren ini kemungkinan besar juga akan berdampak pada ApeCoin (APE) di bulan November.
Pada grafik harian, harga APE terpantau melesat ke US$1,58 beberapa hari pasca pengumuman ApeChain, meski nilainya telah tergerus 33%. Saat ini, altcoin ini nampak berada di ambang drop ke bawah US$1.
Meskipun begitu, ada support kokoh di US$0,87 yang dekat dengan Exponential Moving Average (EMA) 20 hari. Merujuk posisi ini, APE kemungkinan besar akan rebound menuju ke atas resistance US$1,19.
Dalam skenario bullish, altcoin ini bisa naik setinggi US$1,39 ataupun bergerak menuju US$1,62. Sebaliknya, jika bull gagal mempertahankan support di US$0,87, harga crypto ini bisa terjun bebas menuju US$0,71.
Dogecoin (DOGE)
Dogecoin berpotensi menjadi salah satu altcoin yang melampaui performa BTC di bulan November. Harga koin ini terpantau sudah naik dua digit bulan ini—sesuatu yang langka dalam beberapa bulan terakhir.
Adapun prestasi ini bisa jadi ada kaitannya dengan akumulasi oleh segerombolan whale yang kian intens. Di samping itu, promosi Elon Musk terkait “Department of Government Efficiency” (D.O.G.E) digadang-gadang turut memberikan dorongan bagi performa DOGE.
Dogecoin bisa bersinar di bulan November, utamanya karena Doge Day yang sangat dinantikan. Acara ini menurut rencananya akan berlangsung mulai tanggal 31 Oktober hingga 2 November.
Lebih spesifiknya, acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Kabosu, anjing Shiba Inu yang menginspirasi logo ikonik Dogecoin. Seiring dengan bersatunya komunitas dalam rangka menghormati warisan Kabosu, Doge Day dapat memantik antusiasme baru serta aktivitas perdagangan bagi DOGE.
Secara historis, acara-acara seperti ini mampu menggenjot tekanan beli. Ini pada gilirannya berpotensi mengerek harga naik lebih tinggi. Sebagai contoh, edisi pertama Doge Day pada tahun 2023 membuat harga Dogecoin terdongkrak naik dari US$0,066 ke US$0,10 antara Oktober hingga Desember.
Dari perspektif teknikal, DOGE telah membentuk pola bullish flag yang berhasil breakout. Perlu dicatat, pola bullish flag dalam analisis teknikal mengindikasikan bahwa harga cenderung melanjutkan pergerakan naik setelah fase konsolidasi.
Dalam pola ini, harga melonjak tajam membentuk flag pole yang kokoh, kemudian memasuki fase konsolidasi dengan pergerakan harga dalam kanal menurun sejajar (downward-sloping channel). Konsolidasi ini kerap menunjukkan bahwa pembeli sedang mengambil jeda. Kemudian, begitu harga menembus (breakout) batas atas dari flag, ini bisa mengindikasikan dorongan naik yang baru.
Berdasarkan proyeksi saat ini, harga DOGE bisa merangkak naik menuju US$0,18 sebelum November berakhir. Namun, skenario ini bisa batal seumpama altcoin ini justru gagal menembus level US$0,15. Jika hal ini terjadi, Dogecoin berisiko turun ke bawah level bawah flag di US$0,13.
Solana (SOL)
Solana menempati posisi ketiga dalam daftar altcoin yang diprediksi melampaui Bitcoin pada November. Aktivitas yang meningkat di blockchain Solana menjadi salah satu alasan mengapa SOL mungkin akan terus unggul dari BTC.
Di samping itu, setelan teknikal SOL/BTC menunjukkan bahwa Solana sedang memperoleh momentum signifikan terhadap Bitcoin. Pada grafik harian, harga Solana terpantau melonjak 16% sejak 18 Oktober, menampilkan kekuatannya.
Juga, Exponential Moving Average (EMA) 20 hari, yang ditandai dengan warna biru, telah melintasi EMA 50 hari (kuning). Alhasil, ini membentuk sebuah posisi yang populer dengan sebutan golden cross. Pola ini menandakan tren bullish. Saat ini, rasio SOL/BTC berkitar di 0,0026. Namun, harganya bisa menguat ke 0,0028 di bulan November.
Dengan demikian, SOL berpotensi bergerak jauh lebih tinggi daripada BTC bulan depan. Akan tetapi, harga Solana juga bisa tetap berkutat di bawah BTC andaikata golden cross ini gagal bertahan.
Bagaimana pendapat Anda tentang prospek ketiga altcoin ini untuk melampaui performa Bitcoin di bulan November 2024? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli RedaksiNusa yang berbahasa Inggris.