Pasar crypto akan menyaksikan serangkaian peristiwa ekonomi AS pekan ini dan bersiap menghadapi volatilitas. Sementara, Bitcoin (BTC) masih betah nangkring di atas level US$67.000, bergerak dalam kisaran sempit seiring pasar menunggu katalis kuat untuk dorongan lebih lanjut.
Di sisi lain, hitungan mundur menuju pemilu AS terus berjalan. Volatilitas yang terpicu oleh data ekonomi makro tertentu, ditambah dengan ekspektasi pemilu, berpotensi memengaruhi portofolio para trader dan investor. Alhasil, kondisi ini mengharuskan penerapan strategi trading yang lebih hati-hati dan spesifik.
Empat Data Ekonomi AS & Efeknya ke Industri Kripto
Sebagai rentetan dari peristiwa ekonomi AS yang membawa pengaruh signifikan terhadap crypto, para trader dan investor sebaiknya mencermati laporan-laporan ini sepekan ke depan.
PDB Kuartal 3
Biro Sensus dari Departemen Perdagangan AS menurut jadwal siap merilis laporan Produk Domestik Bruto (GDP) kuartal ketiga (Q3) pada hari Rabu, 30 Oktober. Proyeksi median berada di angka 3,2% setelah pertumbuhan GDP Q2 yang tercatat sebesar 3,0%. Meski begitu, model dari Federal Reserve Atlanta menunjukkan bahwa ekonomi mungkin telah tumbuh dengan laju tahunan sebesar 3,3%.
Jika prediksi ini terbukti akurat, hasilnya akan hampir dua kali lipat dari perkiraan median yang diajukan pada awal kuartal di bulan Juli. Di sisi lain, perlambatan dalam pertumbuhan GDP dapat menandakan adanya potensi pendinginan ekonomi, yang akan mempengaruhi sentimen investor. Perubahan sentimen ini bisa mendorong minat yang lebih besar terhadap Bitcoin dan crypto sebagai alternatif investasi.
Nonfarm Payrolls
Laporan Nonfarm Payrolls (NFP), yang terbit setiap Jumat pertama tiap bulan, menjadi sorotan utama dalam kalender peristiwa ekonomi AS minggu ini. NFP mengukur situasi ketenagakerjaan di AS dengan menunjukkan jumlah pekerjaan baru yang ditambahkan dari bulan sebelumnya, kecuali pekerja pertanian, pegawai pemerintah, pekerja rumah tangga pribadi, dan pegawai organisasi nirlaba.
Departemen Tenaga Kerja AS akan merilis laporan untuk bulan Oktober pada hari Jumat, 1 November. Tak ayal, laporan ini memiliki potensi memicu pergerakan besar di pasar finansial. Dengan dampak dari badai Helene dan Milton yang diperkirakan memangkas hingga 40.000 pekerjaan pada bulan Oktober, banyak pihak memperkirakan ketenagakerjaan akan menunjukkan penurunan.
Di tengah latar belakang ini, para ekonom yang diwawancarai oleh Reuters memperkirakan payrolls non-pertanian akan bertambah sebanyak 125.000 pekerjaan bulan ini setelah kenaikan sebesar 254.000 pada September. Sementara, tingkat pengangguran diproyeksikan tetap stabil di 4,1%.
Adapun laporan yang lebih lemah dari ekspektasi bisa menimbulkan kekhawatiran mengenai stabilitas ekonomi. Kondisi ini bakal mendorong investor untuk mencari peluang investasi alternatif seperti aset kripto. Sebaliknya, laporan yang positif dengan pertumbuhan pekerjaan yang kuat dapat memacu pengeluaran konsumen, memperluas pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan permintaan untuk aset digital.
Laporan Pendapatan Perusahaan Mega-Cap
Pendapatan dari perusahaan-perusahaan dengan kapitalisasi besar (mega-cap) juga menjadi fokus utama dalam rangkaian peristiwa ekonomi AS minggu ini yang berpotensi memengaruhi crypto. Laporan ini akan dirilis setelah penutupan pasar (AMC) dengan jadwal sebagai berikut:
- 29 Oktober, Selasa: Alphabet (GOOGL), AMC
- 30 Oktober, Rabu: Microsoft (MSFT), Meta (META), AMC
- 31 Oktober, Kamis: Amazon (AMZN), Apple (AAPL), AMC
Selain itu, sejumlah perusahaan besar lainnya juga akan merilis laporan pendapatan. Di antaranya meliputi Visa (V), Starbucks (SBUX), Merck (MRK), AMD, dan Intel (INTC). Namun, sorotan utama masih akan tertuju pada lima perusahaan di atas. Ini mengingat fokus pasar saat ini lebih condong pada pertumbuhan aset mega-cap yang besar.
Pemilu AS
Juga penting untuk disebutkan bahwa berbagai peristiwa ini terjadi hanya beberapa hari sebelum pemilu AS. Hal ini semakin memperkuat ekspektasi volatilitas pasar yang kian intens. Berdasarkan hitungan mundur pemilu AS, Amerika akan memilih presiden ke-47 mereka dalam kurun waktu lebih dari satu minggu lagi.
Data dari Polymarket menguak bahwa kandidat dari Partai Republik, Donald Trump, memimpin dalam popularitas taruhan dengan 66%. Sementara kandidat Demokrat, Kamala Harris, berada di angka 34,1%. Polymarket juga menekankan bahwa pasar prediksi ini tetap netral.
Seiring kripto kian mencuat sebagai isu politik di AS, dengan dukungan dari basis pemilih yang semakin besar di ranah aset digital, trader dan investor pun bisa bersiap menghadapi gejolak harga yang makin terasa di masa-masa menjelang pemilu ini.
Bagaimana pendapat Anda tentang sederet peristiwa ekonomi AS yang berpotensi memengaruhi aksi pasar kripto pekan ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli RedaksiNusa yang berbahasa Inggris.