Transaksi Kripto Indonesia Tembus Rp42,34 Triliun di Juli 2024


Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menguak, nilai transaksi aset kripto pada periode Juli naik menjadi Rp42,34 triliun. Capaian itu merefleksikan lonjakan sebesar 3,69% dari bulan sebelumnya yang hanya mencapai Rp40,83 triliun.

Namun, jika dilihat secara tahunan, total nilai transaksi dari Januari hingga Juli sudah mencapai Rp344,09 triliun, atau naik 351,84% dari periode yang sama tahun lalu. Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti, Tirta Karma Senjaya, mengatakan kenaikan nilai transaksi didorong oleh transaksi jangka pendek yang dilakukan oleh para investor.

“Mereka memanfaatkan gain saat harga mengalami fluktuasi,” bebernya kepada RedaksiNusa, Rabu (21/8).

Perkembangan nilai transaksi kripto Indonesia | Sumber: Bappebti

Seperti diketahui, sepanjang Juli lalu, pergerakan pasar aset digital memang sempat mengalami turbulensi hebat. Harga aset kripto nomor wahid, Bitcoin (BTC), pada bulan Juli sempat menyentuh level US$54.000 sebelum akhirnya naik kembali ke kisaran US$69.000.

Momentum seperti itu diduga dimanfaatkan oleh trader untuk menikmati keuntungan jangka pendek.

Selain itu, jika dilihat dari sisi jumlah pelanggan, Tirta mencatat sampai dengan Juli lalu terdapat sekitar 20,59 juta pelanggan aset kripto. Ini menunjukkan penambahan 348.769 ribu pelanggan di bulan yang sama.

PEPE, USDT, Bitcoin, dan Solana Masih Jadi Buruan

Sementara itu, untuk aset kripto populer yang paling banyak diminati oleh investor, Tirta mengatakan bahwa belum banyak perubahan yang terjadi. Meme coin yang mengambil tema Pepe The Frog, PEPE, masih menjadi aset kripto utama yang aktif ditransaksikan.

Ini kemudian disusul oleh Tether USD (USDT), Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan Solana (SOL). Hal itu mencerminkan bahwa popularitas meme coin tetap tinggi meskipun pergerakan pasar terpantau liar.

Padahal, pergerakan PEPE dalam 30 hari terakhir tercatat sudah mengalami koreksi 37,1%. Meskipun demikian, dalam 1 tahun terakhir. meme coin dengan kapitalisasi pasar US$3,26 miliar itu berhasil menampilkan performa yang mengilap dengan kenaikan hingga 593%.

Populernya PEPE di Indonesia bisa dipahami, pasalnya beberapa venture capital (VC) juga terlihat ikut memborong meme coin tersebut. Sebut saja Nascent, yang pada pertengahan Juli lalu telah membeli 141,57 miliar PEPE (setara US$1,57 juta).

Bagaimana pendapat Anda tentang capaian nilai transaksi kripto di bulan Juli ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *