Alasan Bitcoin Ada Peluang 73% untuk Menguat di Kuartal IV/2024



Pergerakan harga Bitcoin (BTC) berpeluang untuk kembali menguat di kuartal IV/2024. Pandangan itu disandarkan pada siklus Bitcoin sebelumnya yang memunculkan spekulasi tentang potensi terjadinya super megacycle dalam tahun halving.

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, dalam keterangan resminya menjelaskan meskipun siklus pasar saat ini kemungkinan memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan siklus sebelumnya, potensi bagi aset kripto nomor wahid itu untuk mencapai rekor tertinggi baru tetap sangat terbuka.

“Meski terdapat tantangan dalam melewati level resistance kunci, momentum yang terbentuk akan mendorong Bitcoin menuju pencapaian nilai tertinggi dalam waktu dekat,” tegasnya.

Menurut Fyqieh, Bitcoin telah memulai tahun 2024 dengan optimisme penuh, di mana harganya berhasil melonjak lebih dari 40% di tengah peluncuran ETF Bitcoin spot di Amerika Serikat (AS) dan momentum halving yang mengurangi pasokan BTC di pasar.

Ditambah, jika menukil data CoinGlass, pergerakan Bitcoin selalu mencatatkan imbal hasil positif di kuartal IV selama tahun halving dengan keuntungan yang signifikan pada tahun 2016 dan 2020.

Fyqieh juga menambahkan, Bitcoin sukses mencatatkan imbal hasil positif dalam delapan dari 11 tahun, antara 2013 hingga 2023, dengan tingkat keuntungan rata-rata sebesar 88%. Dalam kacamatanya, jika sejarah menjadi panduan, terdapat kemungkinan bahwa Bitcoin akan menguat di kuartal keempat tahun ini.

Secara Historis, Reli Bull Dimulai di Kuartal IV

Fyqieh juga menemukan fakta bahwa dalam siklus halving sebelumnya, reli bull biasanya dimulai pada kuartal keempat.

“Kondisi harga Bitcoin saat ini sedang dalam fase akumulasi yang menunjukkan potensi kenaikan setelah memasuki kuartal akhir,” tambahnya.

Meski begitu, resistance masih menjadi tantangan besar karena diperlukan likuiditas yang tinggi untuk mendorong harga BTC melewati EMA 200 hari di US$63.423 dan keluar dari fase konsolidasi terkini. Tekanan resistance dari EMA 200 hari mencerminkan kondisi pasar yang berhati-hati.

Risalah rapat The Fed dari pertemuan bulan Juli juga telah memperkuat spekulasi atas potensi penurunan suku bunga di September. Langkah itu juga memicu adanya pandangan yang menganggap akan terjadi reli di sektor keuangan yang lebih luas, termasuk kripto.

“Jika Bitcoin gagal menembus resistance kunci, potensi penurunan ke level US$57.500 atau bahkan US$54.500 menjadi semakin nyata. Pasar saat ini sedang mencari arah yang jelas, dan jika kita melihat ketidakmampuan BTC untuk menembus level resistance penting, maka kita mungkin akan melihat tekanan jual yang lebih besar,” pungkasnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang siklus super megacycle yang berpeluang mendorong Bitcoin di kuartal IV/2024? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *