Investor Bitcoin sedang bersiap menghadapi bulan September, bulan yang selama ini terkenal sebagai bulan terburuk bagi harga sang raja kripto. Platform aset digital Matrixport baru saja mengeluarkan peringatan, menyebut Bitcoin bisa saja turun lebih lanjut bulan ini karena berbagai faktor risiko yang mengintai.
Matrixport menyoroti adanya tekanan tambahan yang Bitcoin hadapi tahun ini, yang bisa berdampak ke harganya. Dalam laporan Matrix on Target, firma ini menakar beberapa pengaruh utama; mulai dari prospek sektor teknologi AS, keputusan Federal Reserve, hingga debat presiden yang akan datang. Semuanya berpotensi memengaruhi performa Bitcoin.
Faktor-faktor Penting yang Akan Berdampak ke Kinerja Bitcoin di September
Matrixport menyingkap adanya korelasi erat antara raksasa AI NVIDIA dan Bitcoin dari akhir 2022 hingga kuartal II/2024. Namun, belakangan ini, Bitcoin tertinggal di belakang reli AI, seperti yang terlihat dari kinerja NVIDIA yang lebih unggul. Namun, dengan kedua aset ini sekarang membentuk pola lower high, hal ini mengisyaratkan potensi terjadinya koreksi yang lebih dalam.
Pekan lalu, saham NVIDIA turun sekitar 8%, walaupun perusahaan tersebut berhasil melampaui ekspektasi pendapatan Q2. Bernasib serupa, harga Bitcoin merosot dengan margin yang hampir sama. Ini terlepas dari derasnya arus masuk ke produk ETF spot.
Baca Juga: 3 Altcoin Bullish Ini Menurut Prediksi Bakal Ungguli Performa Bitcoin di Bulan September 2024
Faktor-faktor ekonomi makro, termasuk data ketenagakerjaan AS dan langkah-langkah pengendalian inflasi yang mungkin diambil, tentunya juga bakal berpengaruh ke harga Bitcoin. Yang menarik, Ketua Federal Reserve Jerome Powell telah memberi sinyal kuat bakal memangkas suku bunga. Prospek ini tak ayal memantik optimisme di kalangan investor yang percaya bahwa suku bunga yang lebih rendah dapat menguntungkan Bitcoin.
Namun, Matrixport memperingatkan bahwa pola historis menunjukkan hasil yang mungkin tidak sesederhana itu. Selama siklus kenaikan suku bunga pada 2018/2019, Bitcoin sempat terkendala namun mulai melancarkan reli ketika The Fed akhirnya mengerem kenaikan suku bunga. Tatkala suku bunga akhirnya terpangkas, Bitcoin hanya mencatatkan reli singkat dan disusul oleh koreksi bertahap. Adapun koreksi harga yang terjadi kala itu hanya terinterupsi oleh pemangkasan suku bunga lebih lanjut.
Pola historis ini lantas menimbulkan ketidakpastian mengenai bagaimana Bitcoin nantinya akan merespons penurunan suku bunga yang diantisipasi.
Terlebih, pemilihan presiden (pilpres) AS mendatang juga menambah tebal ketidakpastian seputar Bitcoin. Sementara banyak pelaku industri kripto lebih menyukai kepemimpinan Donald Trump, Wakil Presiden Kamala Harris kini mulai mendapatkan dukungan signifikan, sehingga mampu memacu kampanyenya.
Baca Juga: Kaji “Banana Zone”, Analis Kawakan Ini Ramal Harga Bitcoin (BTC) Siap Meroket 300%
Seiring kedua kandidat bersiap untuk berdebat, hal ini menimbulkan kekhawatiran soal bagaimana hasilnya akan berimbas ke harga Bitcoin. Penampilan debat yang penuh daya tarik dari Trump bisa menjadi angin segar bagi industri ini berkat sikap pro-Bitcoin-nya. Sebaliknya, jika Harris berhasil meraih kemenangan, ketidakpastian bisa kembali menyelimuti pasar. Pasalnya, ia sendiri belum secara terbuka menjelaskan pandangannya soal aset kripto nomor wahid ini.
Bagaimana pendapat Anda tentang prospek Bitcoin dan pasar kripto secara menyeluruh di bulan September 2024 ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.