Pacu Tokenisasi Aset, Hong Kong Gandeng HSBC & Raksasa Lain



Niat pemerintah Hong Kong untuk menjadi pusat kripto global terus diwujudkan dengan langkah konkret. Terbaru, melalui kerja sama dengan sektor swasta, Otoritas Moneter Hong Kong (HKMA) bertekad untuk mengembangkan tokenisasi aset berbasis mata uang digital alias central bank digital currency (CBDC). Tujuannya adalah untuk menciptakan ekosistem pembayaran yang lebih efisien dan efektif.

Dalam keterangan resmi terbarunya, HKMA mengumumkan pembentukan Project Ensemble Architecture Community. Inisiatif ini dirancang sebagai wadah bagi pemerintah dan industri untuk memajukan interoperabilitas antara wholesale CBDC (w-CBDC), tokenisasi aset, dan tokenisasi uang.

Beberapa raksasa industri keuangan turut serta dalam inisiatif kolaborasi ini. Di antaranya termasuk Bank of China (Hong Kong), Hang Seng Bank, HSBC, Standard Chartered Hong Kong, HashKey Group, Ant Digital Technologies, dan Microsoft Hong Kong.

“Selain itu, anggota komunitas juga mencakup perwakilan industri yang lebih luas, termasuk regulator di luar HKMA seperti Komisi Sekuritas dan Berjangka (SFC) Hong Kong, BIS Innovation Hub Hong Kong Centre, serta CBDC Expert Group,” jelas laporan.

HKMA menyatakan bahwa kelompok kerja ini akan menyusun rekomendasi terkait dengan berbagai topik serta penetapan standar industri yang berfokus pada mekanisme penyelesaian deposit token antar bank melalui w-CBDC.

Kelanjutan dari Pengembangan e-HKD Tahap 2

Langkah untuk membentuk kelompok khusus yang membidani pengembangan tokenisasi aset merupakan kelanjutan dari pengembangan proyek CBDC Hong Kong tahap 2, yang rencananya bakal rampung di pertengahan 2025 mendatang.

Otoritas ingin melihat bagaimana kehadiran CBDC mampu menyelesaikan transaksi untuk kasus penggunaan baru yang belum pernah diuji sebelumnya.

Menyoal kehadiran HSBC di dalam gelaran HKMA kali ini, hal itu tidaklah mengejutkan, mengingat perusahaan juga sudah pernah berpartisipasi dalam uji coba CBDC fase pertama. Selama fase tersebut, HSBC bersama dengan beberapa entitas lainnya hadir guna membuktikan bagaimana CBDC ritel bisa digunakan untuk berbagai keperluan. Ini termasuk pembayaran di merchant, perdagangan, kliring Web3, dan transaksi individu lainnya.

Langkah yang diambil oleh HKMA mirip dengan inisiatif yang sedang dilakukan oleh Bank Nasional Swiss (SNB), yang juga tengah memasuki tahap berikutnya dari pengembangan w-CBDC. Melalui proses ini, SNB juga berniat melakukan kajian terkait bagaimana w-CBDC dapat diaplikasikan dalam tokenisasi aset keuangan.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *