Ini yang Perlu Investor Pantau dari Bitcoin (BTC) di Oktober 2024


Bitcoin (BTC) akhirnya berhasil menembus level US$65.000, memicu keyakinan di kalangan investor bahwa reli mungkin akan segera terjadi. Langkah ini meningkatkan optimisme bahwa BTC bisa segera melampaui US$70.000, angka yang terakhir kali terlihat hampir tiga bulan lalu.

Namun, holder jangka panjang (LTH) berpotensi menjadi ancaman. Sebab, mereka mungkin berniat menjual aset serta mengamankan profit. Jika demikian, aksi ini bisa menghambat momentum naik ke depannya.

Ini Syarat Bitcoin agar Bisa Cetak US$70.000

Harga Bitcoin dikenal berkinerja mengesankan di kuartal keempat. Namun, reli BTC masih bergantung pada lebih dari sekadar sentimen dan perilaku investor.

Dalam sebuah wawancara dengan RedaksiNusa, Matt Mena, Crypto Research Strategist 21.co, menjelaskan faktor lain yang dapat memengaruhi kenaikan Bitcoin ke US$70.000.

“Salah satu katalis utama adalah potensi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve, yang kemungkinan besar akan mendorong sentimen risk-on di seluruh pasar keuangan karena investor memindahkan modal dari aset berimbal hasil rendah seperti fixed income ke aset berisiko seperti ekuitas dan cryptocurrency untuk mencari imbal hasil yang lebih tinggi. Suku bunga yang lebih rendah juga menyuntikkan likuiditas ke pasar—faktor yang secara historis menguntungkan Bitcoin, mengingat korelasi eratnya dengan pasokan uang global M2. Saat likuiditas meningkat, kita kerap melihat ledakan valuasi aset berisiko, termasuk Bitcoin,” ucap Mena kepada RedaksiNusa.

Mena juga menyatakan pemilu mendatang di Amerika Serikat akan memainkan peran krusial dalam menentukan arah BTC.

“Terlebih lagi, lanskap politik semakin menguntungkan, di mana kedua calon presiden mendukung inovasi kripto di AS, yang menandakan lingkungan regulasi yang lebih ramah. Dukungan politik ini dapat meningkatkan kepercayaan investor serta mendorong lebih banyak arus modal ke pasar seiring berkurangnya kekhawatiran regulasi,” imbuh Mena.

Namun, sebelum mengukir level US$70.000, saat Bitcoin mendekati US$65.000, harga ini juga menandai rekor tertingginya dalam hampir 2 bulan, yang memicu para holder jangka panjang (LTH) untuk mempertimbangkan mencairkan profit. Secara historis, LTH cenderung menjual aset ketika harga mendekati pucuk, dan tekanan jual dari mereka bisa memberi dampak signifikan pada pergerakan pasar.

Adapun indikator Liveliness, yang membantu melacak aktivitas holder jangka panjang, memperlihatkan kenaikan. Ini pertanda bahwa LTH mulai melepas posisi mereka, yang bisa memicu koreksi harga. Liveliness akan naik ketika LTH mulai menjual aset dan turun ketika mereka tetap HODL.

Bitcoin Liveliness | Sumber: Glassnode

LTH dikenal sebagai penopang stabilitas Bitcoin, dan jika kalangan investor ini mulai menjual dalam jumlah besar, volatilitas bisa melesat tajam. Aktivitas jual semacam ini bisa menghambat Bitcoin dalam menjaga level harga yang lebih tinggi, dan pada akhirnya memicu koreksi harga dalam jangka pendek.

Bitcoin kini diperdagangkan di angka US$65.371, usai berhasil menjadikan level US$65.000 sebagai benteng support baru. Target utama berikutnya adalah mengubah US$70.000 menjadi fondasi support yang kokoh. Zona ini akan berperan penting dalam menjaga tren naik Bitcoin tetap utuh.

BTC sendiri telah berhasil breakout dari pola segitiga simetris bullish, yang menunjukkan bahwa aset kripto ini punya potensi reli hingga 35%. Adapun target potensialnya adalah US$81.556. Namun, ekspektasi yang lebih realistis menempatkan target terdekat di area US$70.000, seiring momentum yang terus menguat.

Analisis Harga Bitcoin
Analisis Harga Bitcoin | Sumber: TradingView

Untuk mendorong reli di atas US$70.000, Bitcoin perlu sokongan kuat dari investor serta kondisi ekonomi makro yang kondusif. Jika faktor-faktor ini gagal terwujud, dan holder jangka panjang mulai menggencarkan tekanan jual, Bitcoin pun bisa kesulitan menembus level US$68.500. Dalam skenario itu, support BTC di US$65.000 bisa saja tumbang. Pada akhirnya, hal ini bakal menggagalkan skenario bullish dan berpotensi memantik koreksi lebih jauh.

Bagaimana pendapat Anda tentang prospek harga Bitcoin (BTC) di bulan Oktober 2024? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli RedaksiNusa yang berbahasa Inggris.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *