Wajib Tahu! Ini 5 Fakta Game Telegram Moonbix Besutan Binance


Binance baru-baru ini meluncurkan mini-game Telegram bernama Moonbix, yang menampilkan gameplay tap-to-earn” inovatif dan berfokus pada skill serta timing yang tepat.

Melalui game ini, crypto exchange terbesar berdasarkan volume perdagangan ini berusaha bersaing dengan pionir tap-to-earn seperti Notcoin dan Hamster Kombat. Adapun kesamaan di antara ketiganya yakni menyajikan beragam cara bagi pemain untuk menghasilkan cuan.

Fakta Penting Tentang Game Moonbix Binance

Binance belum lama ini meluncurkan game mini-app bertema kripto di Telegram, tepatnya tanggal 19 September. Ini menjadi langkah perdana mereka untuk terjun ke arena play-to-earn (P2E). Gebrakan ini menunjukkan minat baru Binance untuk mengejar game berbasis blockchain.

Game ini memanfaatkan popularitas yang terus meningkat dari mini-app Telegram dan sejalan dengan minat yang terus berkembang di ranah game kasual bertema kripto. Pemain Moonbix berperan sebagai penjelajah ruang angkasa kripto, menjelajahi galaksi virtual untuk mengumpulkan item khusus, menyelesaikan tugas, dan mendapatkan poin,” kata Binance dalam pengumuman di Telegram.

Sementara Moonbix memanfaatkan narasi reward kripto yang populer, game ini memanfaatkan tema eksplorasi luar angkasa untuk mendapatkan keunggulan pasar. Berikut adalah 5 fakta tentang game Telegram Moonbix besutan Binance:

1. Hampir 15 Juta Pemain dalam Sepekan

Menurut data Telegram Moonbix, game ini nyaris menyentuh 15 juta pengguna bulanan. Raihan ini tak ayal menjadi pencapaian luar biasa untuk game yang baru saja mengawali debutnya sepekan yang lalu. Ini mencerminkan minat pemain pada bidang hiburan sekaligus peluang untuk menghasilkan uang.

Saat ini, Moonbix sudah menampung sebanyak 14,95 juta pemain. Sejak Senin (23/9), jumlah pengguna yang tercatat naik hampir 2x lipat, menandakan potensi pertumbuhan yang makin pesat. Momentum ini membuat game ini berada di jalur strategis untuk melampaui DOGS dan Notcoin (NOT), yang masing-masing sudah mengumpulkan 53 juta dan 35 juta pemain.

Adapun minat pada Moonbix sendiri sudah bermula jauh sebelum peluncurannya. Yakni, ketika tangkapan layar bocoran mengenai langkah Binance ke tren mini-app Telegram memicu rasa penasaran jagat maya.

“Kami menyadari bahwa game mini-app TG kami yang akan datang, Moonbix, telah bocor sebelum tanggal peluncuran yang direncanakan. Meski senang dengan respons positif dari komunitas, kami masih terus melakukan penyempurnaan produk demi memastikan pengalaman pengguna terbaik saat peluncuran resmi,” tulis Binance.

2. Pemain Vietnam Dominasi Leaderboard Moonbix

Seperti dilaporkan oleh RedaksiNusa, para pemain Vietnam mendominasi “Hall of Fame” Moonbix dan menduduki posisi puncak di papan peringkat alias leaderboard.

Namun, meraih skor tinggi dengan cepat di Moonbix bukanlah tugas yang mudah. Menyelesaikan semua misi dalam game hanya memberikan sekitar 11.500 poin, sehingga sulit untuk naik peringkat tanpa bantuan tambahan. Banyak pemain yang kemudian memanfaatkan opsi referral, yang memberi mereka 10.000 poin ekstra jika berhasil mengundang 10 pengguna baru.

Untuk menjadi pemain teratas, seseorang perlu mengundang antara 100 hingga 300 orang, yang membuat beberapa peserta menggunakan “alat” eksternal guna meningkatkan skor mereka.

3. Banyak Pemain Gunakan Alat untuk Curang

Penggunaan alat bantu di Moonbix bukanlah hal mengejutkan, mengingat gameplay tap-to-earn yang cukup menantang. Beberapa pemain bahkan memilih menggunakan alat otomatisasi untuk bermain di banyak jendela dan akun sekaligus.

Namun, metode ini berisiko terdeteksi sebagai perilaku curang. Sebagai contoh, Hamster Kombat (HMSTR), game yang juga mengincar listing di Binance, baru-baru ini melarang 2,3 juta pemain akibat aksi curang.

Strategi curang lainnya yang kerap pemain gunakan yaitu membeli akun Telegram dalam jumlah besar untuk “farming” dalam game, serta membeli referral alih-alih mendapatkannya via undangan yang sah.

Data Google Trends mengungkapkan bahwa Ethiopia memimpin dunia dalam pencarian terkait Moonbix. Minat yang kuat pada game tap-to-earn ini telah mendorong negara tersebut melampaui negara lain seperti Afghanistan, Myanmar, Maladewa, dan Pakistan.

Pencarian Moonbix pada Metrik Regional | Sumber: Google Trends

Moonbix berhasil menarik perhatian global berkat kombinasi unik antara eksplorasi luar angkasa dan reward kripto, menawarkan pengalaman bermain yang segar dan menarik. Integrasinya dengan Telegram, platform perpesanan yang populer berkat keamanan dan antarmuka yang ramah pengguna, turut memperkuat minat yang terus meningkat ini.

5. Moonbix Bantu Binance Gaet Pengguna Baru

Syarat dan ketentuan Binance untuk Moonbix yakni mengharuskan pemain menyelesaikan verifikasi Know-Your-Customer (KYC). Ketentuan ini wajib dipenuhi agar pengguna bisa ikut bermain dan mengeklaim reward di kemudian hari. Dengan mendaftar dan menuntaskan KYC, para pemain secara langsung berkontribusi pada pertumbuhan basis pengguna di crypto exchange ini.

“Hanya pengguna dari wilayah yang memenuhi syarat yang telah menautkan akun Binance mereka di Moonbix—mini-app Telegram Binance, dan menyelesaikan KYC yang akan memenuhi syarat untuk mendapatkan reward,” demikian bunyi salah satu paragraf di panduan.

Ke depan, game Moonbix berpotensi mencuri perhatian yang lebih intens lagi. Terlebih, meningkatnya minat di sektor play-to-earn (P2E) dan tap-to-earn (T2E) juga memberikan angin segar bagi pertumbuhan ini.

Namun, seperti halnya game Telegram lainnya yaitu Catizen dan Hamster Kombat, Moonbix juga bisa terkena imbas dari problem ekosistem yang ada. Kebijakan anyar Telegram yang banjir kritik bisa berdampak pada proyek-proyek ini.

Bagaimana pendapat Anda tentang 5 fakta seputar Moonbix ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli RedaksiNusa yang berbahasa Inggris.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *