Bitcoin & Altcoin Bidik Reli Parabolik di Q4 2024, Berkat Cina?


Likuiditas diproyeksikan akan melonjak ke pasar kripto di kuartal keempat tahun ini, menciptakan lingkungan yang menguntungkan untuk reli parabolik baik bagi Bitcoin (BTC) maupun altcoin. Injeksi modal ini berpeluang mendongkrak harga menuju level yang lebih tinggi seiring investor berusaha memanfaatkan momentum yang diantisipasi.

Kemarin (27/9), harga Bitcoin sukses menembus angka US$65.000, menandai tonggak bersejarahnya. Namun, menurut laporan terbaru, lonjakan ini hanyalah awal dari potensi ledakan harga besar-besaran. Reli yang diantisipasi ini kemungkinan terdorong oleh kembalinya investor ritel serta masuknya miliaran dolar dari pasar Tiongkok.

Lebih Banyak Modal, Lebih Banyak Reli untuk Bitcoin & Altcoin

Lonjakan terbaru Bitcoin bisa dikaitkan dengan pemangkasan suku bunga 50 basis poin oleh The Fed bulan ini. Namun, Bitcoin bukan satu-satunya aset yang menikmati manfaat dari keputusan ini.

Setelah pemangkasan suku bunga, altcoin yang sempat tertidur selama dua kuartal terakhir mulai bangkit dengan reli signifikan. Meskipun kondisi pasar sudah membaik, tim 10x Research yang dipimpin oleh analis Markus Thielen menyatakan bahwa apa yang kita lihat sekarang hanya permulaan dari apa yang bisa terjadi di kuartal keempat (Q4).

Altcoin sedang menggeliat. Potensi kenaikan lebih lanjut nampak jelas seiring meningkatnya minting stablecoin dan laporan miliaran dolar yang masuk dari broker OTC Cina. Dengan Bitcoin berhasil menembus US$65.000, kami memprediksi lonjakan pesat menuju US$70.000, disusul dengan rekor ATH baru dalam waktu dekat,” ujar Thielen dalam laporan tertanggal 26 September.

Meski dominasi Bitcoin sedikit turun, total market cap altcoin justru meningkat 15% sejak 17 September.

Kapitalisasi Pasar Altcoin | Sumber: TradingView

Namun, susutnya dominasi BTC baru-baru ini tidak berarti harganya akan terus melemah. Dalam laporan 10x Research, Thielen menyebutkan bahwa Bitcoin dapat memperoleh keuntungan dari suntikan modal sebesar US$278 miliar dari pasar Cina di Q4.

“Rencana stimulus Cina senilai US$278 miliar dapat memicu reli parabolik dalam harga cryptocurrency, didorong oleh peningkatan likuiditas global,” tulis laporan tersebut.

Jika hal ini terjadi, harga Bitcoin bisa mencapai US$70.000 sebelum “Uptober” berakhir. Hal menarik lainnya adalah kembalinya investor ritel ke pasar.

Sepanjang tahun ini, investor ritel banyak menunggu di pinggir lapangan, sementara investor institusional yang menggerakkan harga BTC ke all-time high (ATH). Namun, kini tren mulai bergeser karena aktivitas alamat ritel mulai tumbuh lebih cepat dari institusi.

Investor ritel Bitcoin kembali
Rasio Alamat Ritel ke Institusional Bitcoin | Sumber: MacroMicro

Kembalinya Ritel dan Peluang Institusi

Peningkatan aktivitas ritel ini tak hanya membawa angin segar untuk Bitcoin, tapi juga altcoin. Sebagai contoh, harga Shiba Inu (SHIB) melonjak 41% dalam sepekan terakhir. SEI melesat 31%, diikuti oleh Wormhole (W) yang juga menunjukkan performa mengesankan.

Yang menarik, 10x Research turut menyatakan bahwa pergerakan ini sepertinya dipicu dari Korea Selatan. Dengan adanya likuiditas sebesar US$278 miliar dari Cina serta partisipasi signifikan dari Asia, wilayah ini diprediksi menjadi kekuatan pendorong besar dalam reli pasar untuk sisa tahun ini.

“Perdagangan ritel kripto di Korea Selatan mendukung tren ini, dengan volume harian yang kini mencapai US$2 miliar. Meski masih di bawah angka fenomenal US$13 miliar yang tercatat pada Maret 2024—saat volume kripto melampaui dua kali lipat pasar saham lokal, dan Shiba Inu, yang diperdagangkan di Korea, sendiri mencapai 40% dari volume pasar saham—altcoin mendominasi perdagangan pekan lalu, mengungguli Bitcoin,” terang 10x Research.

Selain itu, volatilitas 30 hari Bitcoin yang melandai menjadi peluang bagi investor institusional untuk memperbesar posisi mereka, yang berpotensi mengangkat nilai Bitcoin dan pasar lebih luas.

Volatilitas yang Direalisasikan Bitcoin
Volatilitas yang Terealisasi 30 Hari Bitcoin | Sumber: 10x Research

Prediksi Harga BTC: Siklus Bullish yang Jelas

Secara teknikal, Bitcoin akhirnya berhasil menembus pola descending channel yang selama ini menghalangi pergerakan di atas US$65.000.

Dengan support kuat di US$62.825, BTC akhirnya berhasil melesat menembus area tersebut. Selanjutnya, grafik harian mengatakan resistance berikutnya untuk BTC berada di US$68.253—titik krusial yang perlu ditembus untuk mencapai US$73.095.

Jika ini tercapai, Bitcoin bisa mencetak rekor ATH baru sebelum Q4 berakhir, dengan target potensial di kisaran US$76.075.

Analisis Harga Harian Bitcoin
Analisis Harga Harian Bitcoin | Sumber: TradingView

Namun, jika gagal menembus resistance di US$68.253, prediksi ini bisa tak terwujud. Dalam skenario terburuk, jika likuiditas pasar tidak meningkat, Bitcoin berisiko turun hingga US$58.188.

Bagaimana pendapat Anda tentang injeksi dana fantastis Cina & efek positifnya bagi pasar Bitcoin & altcoin di Q4 2024? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli RedaksiNusa yang berbahasa Inggris.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *