Hype Airdrop Telegram Luntur, Alamat Aktif Toncoin (TON) Runtuh


Selama beberapa bulan terakhir, airdrop Telegram mendominasi pasar aset kripto, mendorong pertumbuhan besar dalam aktivitas jaringan Toncoin (TON). Namun, alamat aktif di blockchain TON kini telah turun ke level terendah sejak April.

Mengapa kondisi ini secara tiba-tiba terjadi? Analisis ini menyoroti penyebab dan dampak potensial yang bisa terjadi pada harga Toncoin.

Pengguna Telegram Kecewa

Antara bulan Agustus dan September, alamat aktif Toncoin secara signifikan mencapai titik tertinggi. Lonjakan itu bisa dikaitkan dengan adanya peluncuran beberapa airdrop Telegram, yang menurut pelaku pasar bakal menghasilkan keuntungan yang menarik.

Pada bulan Agustus, native meme coin Telegram DOGS mendistribusikan lebih dari 40 miliar token kepada pengguna Telegram yang memenuhi syarat. Hal itu diikuti oleh peluncuran game Hamster Kombat yang lahir dari mini-app di September.

Namun, reaksi pengguna menunjukkan ketidakpuasan terhadap nilai token yang di bagikan. Meskipun terdapat hype sebelum Token Generation Event (TGE), banyak pengguna mengaku kecewa terhadap nilai token yang didistribusikan.

Aktivitas Alamat Toncoin | Sumber: Santiment

Sentimen tersebut kemungkinan berkontribusi pada turunnya tingkat keterlibatan pengguna di Toncoin. Selain itu, data dari IntoTheBlock mengungkapkan penurunan jumlah pemegang jangka pendek. Padahal, jelang airdrop Agustus dan September, TON mengalami peningkatan besar dalam jumlah pemegang jangka pendek.

Perkembangan ini memicu spekulasi bahwa harga TON bisa kembali ke US$7. Namun, perubahan sentimen mungkin telah membatalkan prediksi tersebut, karena kurangnya permintaan dapat berdampak negatif pada nilai aset kripto tersebut.

Pemegang jangka pendek Toncoin
Alamat Toncoin Berdasarkan Waktu Pemegangan | Sumber: IntoTheBlock

Prediksi Harga: Tekanan Jual Bisa Mendorong TON ke US$4

Saat ini, harga Toncoin adalah US$5,18, dan grafik harian menunjukkan bahwa Chaikin Money Flow (CMF) telah berada di zona negatif sejak 28 September.

CMF adalah indikator teknis yang digunakan untuk mengukur tekanan beli dan jual sekuritas. Fungsi utamanya adalah membantu membedakan antara periode akumulasi (ketika investor secara aktif membeli) dan distribusi (ketika investor menjual atau mengurangi posisi mereka).

Ketika CMF berada di atas garis nol, hal itu menunjukkan adanya akumulasi bersih, yang berarti aset tersebut mengalami lebih banyak tekanan beli lebih ketimbang tekanan jual. Hal ini bisa diartikan sebagai sinyal bullish, yang menunjukkan bahwa investor optimistis terhadap prospek sekuritas tersebut.

Sebaliknya, ketika indikator berada di bawah garis nol, menandakan distribusi bersih, yang menyiratkan peningkatan tekanan jual dan prospek bearish potensial bagi aset tersebut. Dengan posisi saat ini, harga Toncoin bisa mengalami penurunan ke level US$4,46.

Analisis harga Toncoin airdrop Telegram
Analisis Harga Harian Toncoin | Sumber: TradingView

Namun, jika airdrop Telegram mendatang yang dijadwalkan terjadi di Oktober memberikan nilai yang baik, prediksi ini bisa berubah. Dalam skenario tersebut, permintaan untuk TON mungkin meningkat dan harganya bisa mengalami reli hingga menyentuh US$6,20.

Bagaimana pendapat Anda tentang turunnya alamat aktif Toncoin pasca redanya hype airdrop Telegram? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli RedaksiNusa yang berbahasa Inggris.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *