Xanh SM targetkan 10 ribu unit taksi listrik beroperasi pada 2025


Jakarta (Redaksi Nusa) – Penyedia layanan taksi berbasis mobil listrik asal Vietnam Xanh SM menargetkan sebanyak 10 ribu unit taksi beroperasi di Indonesia pada 2025, dengan mempertimbangkan kondisi pasar ke depannya.

“(Target jumlah unit taksi) bergantung pada pasar, tetapi kami berencana memiliki sekitar 10 ribu taksi di Indonesia pada 2025,” kata Global CEO Green and Smart Mobility Joint Stock Company (GSM) Nguyen Van Thanh saat ditemui usai peluncuran Xanh SM di Jakarta, Rabu.

Saat ini layanan taksi Xanh SM baru tersedia di Jakarta. Namun, Thanh membocorkan pihaknya kemungkinan akan membidik Bali sebagai target pasar berikutnya setelah Jakarta.

“Kami mulai dari Jakarta terlebih dahulu, kemudian kita akan melihat pasar tapi setelah Jakarta kita akan mengincar Bali, jadi setelah Jakarta mungkin Bali,” ujarnya.

Baca juga: Layanan taksi listrik asal Vietnam Xanh SM beroperasi di Indonesia

Baca juga: Penonton laga Tim Indonesia vs Jepang bisa pakai layanan gratis Evista

Selama sepekan terakhir, Xanh SM telah melewati proses uji coba gratis dengan melibatkan 100 unit mobil listrik dan sekitar 40 ribu penumpang.

Thanh juga menjelaskan mengenai pengadaan stasiun pengisian daya mobil yang diakuinya terdapat tantangan. Saat ini, Xanh SM menerapkan dua opsi pada pengadaan stasiun pengisian daya mobil. Pertama, membangun sendiri di depot dan bermitra dengan perusahaan stasiun pengisian daya asal Vietnam, VGreen.

Xanh SM resmi beroperasi di Indonesia mulai hari ini dimana unit-unit dalam armadanya menggunakan mobil VinFast VF e34 dengan warna khas biru kehijauan.

Mobil taksi Xanh SM disebut bebas emisi serta tidak mengeluarkan suara mesin dan aroma bahan bakar.

Indonesia menjadi negara kedua yang menjadi tujuan ekspansi mancanegara Xanh SM setelah Laos. Menurut Thanh, Indonesia merupakan pasar potensial karena pertumbuhan ekonomi cukup pesat di kawasan Asia Negara serta memiliki jumlah populasi besar.

Selain itu, ekspansi bisnis ini juga didorong oleh kebijakan pemerintah Indonesia dalam mendorong adopsi kendaraan listrik serta pengembangan infrastrukturnya.

“Kedekatan geografis dan nilai-nilai budaya yang serupa antara Indonesia dan Vietnam menempatkan kami pada posisi yang baik untuk secara efektif mengadopsi dan menerapkan pengetahuan yang telah kami peroleh di pasar negara asal kami,” ujarnya.*

Baca juga: Armada taksi listrik mulai diminati penumpang bandara

Baca juga: OIKN sebut Blue Bird pasok bus dan taksi listrik untuk upacara di IKN

Pewarta:
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © Redaksi Nusa 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *