Ripple terekam menjual 150 juta token XRP senilai US$78 juta dengan harga rata-rata US$0,52 per token.
Aksi jual besar-besaran ini menyusul keputusan perusahaan untuk menyiapkan 400 juta token XRP senilai US$208 juta untuk penjualan di bulan Juni.
Ripple Jual 150 Juta XRP dari Cadangan Juni
Ripple resmi menjual 150 juta token XRP senilai US$78 juta dengan harga saat ini. Jumlah ini merupakan 0,25% dari total kapitalisasi pasar XRP. Agenda ini terlaksana hanya beberapa hari pasca perusahaan mentransfer 3 miliar token XRP (hampir US$1,5 miliar) dalam serangkaian transaksi berdurasi 30 menit dari escrow wallet mereka.
Langkah yang tidak lazim ini telah memantik kekhawatiran seputar potensi dampaknya ke harga. Sebab, riwayat menunjukkan, aktivitas escrow Ripple semacam ini bisa memengaruhi harga XRP. Terlebih, kekhawatiran ini semakin diperparah oleh spekulasi bahwa Ripple kemungkinan tengah mempersiapkan dump alias aksi jual bulanan XRP terbesar sejak 2017. Coach K Crypto dalam sebuah posting di X (sebelumnya Twitter) mengungkapkan,
“Supply shock menyebabkan XRP merosot.”
Akan tetapi, harga altcoin ini tetap tidak terpengaruh. Menurut data RedaksiNusa, native token Ripple ini sekarang bertengger di level US$0,51, atau turun 1,26% dalam 24 jam terakhir. Pergerakan harga ini sejalan dengan tren pasar yang lebih luas.
Prospek Harga XRP
XRP sekarang diperdagangkan dengan sentimen bullish pada time frame harian, mempertahankan higher low. Namun, prospek ini terancam karena harga XRP nyaris gagal bertahan di atas garis tren naik. Adapun aksi breakdown ke bawah level support ini dan secara efektif berubah menjadi resistance bisa memicu aksi jual panik (panic selling).
Berdasarkan prospek Relative Strength Index (RSI) di bawah garis sinyal, bear berpotensi memulihkan pasar XRP. Itu artinya, tekanan jual akan menguat dan harga bisa terus menukik dalam waktu dekat. Trader biasanya menggunakan sinyal ini untuk mempertimbangkan rencana jual ataupun mengambil posisi short pada aset.
Di samping itu, indikator Parabolic Stop and Reverse (SAR) semakin memperteguh prospek bearish ini dengan berada di atas harga XRP. Selama indikator pelacak harga ini berada di atas harga, pasar akan cenderung terus melemah (bearish).
Dengan RSI yang masih berada di bawah level rata-rata 50, bear masih memegang kendali, dan penurunan harga (breakdown) mungkin akan segera terjadi pada harga XRP. Adapun tumbangnya level support dari garis tren naik ini akan menempatkan harga XRP dalam situasi genting. Namun, kondisi ini bisa membuka peluang bagi pembeli untuk masuk kembali pada level psikologis US$0,5000.
Dalam skenario terburuk, tren turun harga XRP bisa semakin parah hingga menyentuh level support US$0,4784. Aksi turun sedalam ini akan mewakili penurunan sebesar 8% dari harga saat ini. Jika level ini tidak mampu bertahan sebagai support, harga XRP berpotensi terus merosot hingga ke US$0,45000; level yang terakhir kali teruji pada tanggal 13 April.
Di sisi lain, jika garis tren naik mampu bertahan sebagai support floor, harga Ripple berpotensi terdorong naik. Penutupan candlestick yang stabil di atas US$0,5432 akan membuat XRP menarik untuk dibeli. Skenario ini sekaligus akan menggugurkan prediksi bearish yang ada dengan membentuk higher high. Dalam skenario yang sangat bullish, harga XRP bahkan bisa melejit menuju level US$0,6500.
Bagaimana pendapat Anda tentang analisis harga Ripple (XRP) ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
