Bitcoin (BTC) Rubuh ke US$69.000, Rp6,69 T Terhempas Likuidasi


Harga Bitcoin (BTC) tergelincir ke angka US$69.000 menyusul rilis data pekerjaan AS yang bervariasi pada Jumat (7/6). Akibatnya, lebih dari US$411 juta (Rp6,69 triliun) posisi tersapu likuidasi.

Ambruk harga Bitcoin ini mengikuti respons pasar kripto terhadap sejumlah indikator ekonomi baru. Serangkaian indikator ini memancarkan tanda-tanda positif dan sekaligus mengkhawatirkan bagi perekonomian AS.

Indikator Ekonomi & Sentimen Pasar Jadi Penentu Aksi Bitcoin Selanjutnya

Non-farm payroll (NFP) melambung ke angka 272.000 pada bulan Mei, jauh di atas angka 165.000 pada April dan juga perkiraan Dow Jones sebesar 190.000. Di sisi lain, tingkat pengangguran justru naik menjadi 4% untuk pertama kalinya sejak Januari 2022.

Adapun penambahan lapangan kerja terlihat di sektor perawatan kesehatan, pemerintahan, rekreasi, dan perhotelan. Para analis memandang laporan ini sebagai “hawkish“. Dengan kata lain, kondisi semacam ini bisa berujung pada penundaan pemangkasan suku bunga.

Sementara menurut CME FedWatch Tool, kontrak berjangka alias futures menetapkan peluang 50,5% untuk penurunan suku bunga di September mendatang. Pasar masih belum menentu, sehingga memperparah volatilitas di pasar kripto, terutama untuk Bitcoin.

Selanjutnya, data Coinglass menunjukkan total likuidasi kripto mencapai US$411,88 juta dalam 24 jam terakhir. Gelombang likuidasi ini berdampak ke nyaris 148.000 trader. Posisi long menyumbang US$360,41 juta, sementara posisi short mencapai US$51,47 juta.

Total Likuidasi Kripto | Sumber: Coinglass

Namun, terlepas dari market dip baru-baru ini, analis ternama Markus Thielen menyuguhkan prospek positif untuk Bitcoin dalam jangka panjang. Dalam laporan teranyarnya, Thielen menyoroti potensi Bitcoin untuk menggapai angka US$83.000, terpacu oleh formasi “head and shoulders” yang bullish dan juga faktor-faktor ekonomi makro yang mendukung.

Ia menekankan peran pelonggaran kebijakan moneter bank sentral global, di mana Kanada, Denmark, dan Eropa telah resmi menerapkan penurunan suku bunga baru-baru ini. Maka dari itu, Thielen pun turut meramalkan pelonggaran serupa untuk AS akibat melemahnya indikator ekonomi.

Thielen memaparkan, walaupun Federal Reserve secara historis menghindari pemangkasan suku bunga selama periode Mei-November sebelum pemilihan presiden, sentimen pasar dan peluang pemangkasan suku bunga amat penting bagi aset berisiko seperti Bitcoin.

Ia juga menyoroti potensi efek Ethereum (ETH) terhadap Bitcoin, terutama jika harganya turun tajam. Thielen membahas pentingnya indikator aliran uang. Sang analis mengungkap, arus masuk yang substansial diperlukan guna mendongkrak pergerakan harga Bitcoin yang signifikan.

“Untuk mencapai target ‘head and shoulders‘ di US$83.000 (+17%), kita perlu melihat arus masuk sebesar US$13 miliar di berbagai sektor—itulah yang diperlukan. Breakout ke atas garis tren US$71.600 secara alami akan mendatangkan lebih banyak aksi beli lewat berbagai produk, namun US$13 miliar butuh komitmen yang cukup besar. Walau begitu, kami pikir ini mungkin saja terjadi buntut pasar tenaga kerja AS yang kian lemah (tingkat pengangguran di 4%) serta data inflasi yang lebih rendah pekan depan (3,3%) kemungkinan akan memberikan landasan makro untuk mencapai rekor tertinggi sepanjang masa baru.”


Markus Thielen, Analis Kripto

Adapun minat yang terus meningkat dari investor institusional makin memperkokoh prospek jangka panjang Bitcoin. Akuisisi signifikan oleh kalangan institusi berpadu dengan arus masuk yang stabil ke produk exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot di AS menggambarkan tren ini.

Total US Spot Bitcoin ETFs Flows.
Total Arus ETF Bitcoin Spot AS | Sumber: SoSo Value

Produk-produk ETF faktanya telah mencatat arus masuk selama 19 hari beruntun. Prestasi ini sukses melampaui rekor sebelumnya, yakni 17 hari. Menurut data SoSo Value, total akumulasi arus masuk bersih untuk ETF ini per 7 Juni mencapai US$15,69 miliar, di mana iShares Bitcoin Trust (IBIT) milik BlackRock mendominasi dengan aset bersih sebesar US$21,07 miliar.

Bagaimana pendapat Anda tentang rilis data pekerjaan AS yang picu market dip Bitcoin sekaligus likuidasi massal ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *