Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris menemukan fakta bahwa kasus kecanduan yang melibatkan perdagangan Bitcoin (BTC) meningkat di wilayahnya. Laporan The Times menyebutkan, kebanyakan pasien mencoba mengambil peruntungan dari kondisi pasar yang bergejolak.
Kepala Eksekutif NHS Inggris, Amanda Pritchard, menjelaskan bahwa berdasarkan masukan dari 15 klinik perjudian yang dikelola NHS, para pecandu perdagangan aset kripto berada dalam krisis setelah mereka kehilangan dana dari perdagangan aset digital.
“Kebanyakan dari pasien adalah generasi muda yang terpikat oleh janji manis iklan di media sosial. Umumnya, iklan tersebut menawarkan kekayaan dalam jumlah besar secara cepat,” jelas Pritchard.
Dirinya mengingatkan, dibutuhkan biaya yang besar untuk menjalankan operasional NHS dalam memulihkan korban kecanduan, baik itu perdagangan Bitcoin maupun perjudian. Oleh karena itu, Pritchard berharap agar pemerintah bisa menyelesaikan permasalahan ini langsung dari sumbernya.
Pritchard juga menambahkan, pemerintah pusat belum sepenuhnya mengatur aktivitas kelas aset baru tersebut. Beberapa kebijakan yang diterapkan baru menyentuh soal promosi aset kripto dan usulan terkait penerapan anti pencucian uang (AML) di industri virtual serta kebijakan pendukung lainnya.
Bank di Inggris Mulai Menjauhkan Hubungan dengan Kripto
Kegelisahan yang sama sepertinya juga dirasakan oleh lembaga perbankan di sana. Beberapa waktu lalu, sejumlah bank asal Inggris mengumumkan bahwa mereka tidak mengizinkan adanya transaksi kripto yang melibatkan rekening mereka.
Salah satunya adalah Kroo, yang pada Mei lalu mengatakan bahwa segala aktivitas pembayaran yang menyangkut kripto dilarang. Jika ternyata masih ditemukan pelanggaran, Kroo siap untuk melakukan pembatasan dan pembekuan akun.
Sebelumnya, Chase Bank juga sudah melakukan hal yang sama. Sejak 18 Oktober tahun lalu, perusahaan berupaya menjauhkan nasabahnya dari hiruk-pikuk perdagangan kripto dengan menolak pembayaran berbasis aset digital.
Masing-masing pihak sengaja menjalankan kebijakan tersebut dengan dalih untuk melindungi nasabahnya dari aktivitas penipuan.
Untuk menciptakan kepastian hukum, pemerintah Inggris pada Oktober tahun lalu sempat mewacanakan untuk merilis Undang-Undang yang secara komprehensif mengatur aset kripto. Kala itu, Kementerian Keuangan mengatakan nantinya setiap perusahaan yang terlibat dalam bisnis kripto harus mendapatkan izin dari otoritas pengawas keuangan (FCA).
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.