Crypto exchange asal Jepang, BitFlyer, baru saja menandatangani perjanjian untuk mengambil alih 100% saham entitas kripto yang bangkrut, FTX Jepang, dari FTX Japan Holdings.
Dalam surat yang diterbitkan pada 20 Juni kemarin, disebutkan bahwa perjanjian pengalihan sahamnya sudah dilakukan pada tanggal 19 Juni, namun belum bisa dipastikan kapan penutupan transfer akan dilakukan.
Pasca akuisisi, entitas anyar tersebut bakal berganti nama dan melepas segala atribut yang berhubungan dengan FTX. Selain itu, perusahaan juga berniat menggunakan kendaraan baru tersebut untuk menjalankan bisnis kustodian.
Manajemen BitFlyer menjelaskan, perusahaan tersebut akan mentransfer seluruh akun pelanggan FTX Jepang ke BitFlyer dengan persetujuan dari pengguna. Hal ini akan secara otomatis menambah jumlah basis pelanggan perusahaan secara konsolidasian.
“Aksi itu dilakukan sebagai bentuk perluasan bisnis, dari yang semula hanya berfokus pada penjualan dan perdagangan aset kripto, hingga akhirnya menyediakan layanan penitipan aset digital bagi pelanggan perusahaan,” jelas BitFlyer.
Persiapan Sambut Kehadiran ETF Kripto Spot
Perusahaan juga mengakui bahwa langkah anorganiknya merupakan salah satu strategi untuk menyambut hadirnya produk exchange-traded fund (ETF) kripto spot di Jepang. Meskipun begitu, belum dijelaskan secara detail kapan instrumen investasi anyar itu bakal muncul.
Namun menurutnya, sejak persetujuan atas ETF Bitcoin spot diberikan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS), banyak pihak mulai melakukan kajian untuk ikut mengadopsinya.
Meskipun situasinya belum sama dengan yang ada di Jepang, BitFlyer optimistis bahwa hal tersebut bakal mendorong kebutuhan investor institusi atas aset kripto, dan layanan kustodian akan menjadi instrumen yang sangat penting.
Perusahaan percaya diri mampu memberikan layanan kustodian yang aman untuk mengatasi potensi kebocoran di industri.
“Kita perlu menunggu pembentukan sistem hukum, termasuk soal aturan perpajakan jika ETF kripto spot disetujui di Jepang. Oleh karena itu, ke depannya, perusahaan juga akan menyediakan bank perwalian untuk memenuhi kebutuhan lembaga keuangan,” tambah BitFlyer.
Sebagai catatan, laporan Nikkei menyebutkan bahwa untuk memuluskan pengambilalihan saham FTX, BitFlyer harus merogoh kocek hingga miliaran yen.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.