Crypto Miner Marathon Digital Mining Token Kaspa (KAS)



Salah satu Bitcoin miner global, Marathon Digital, mulai merambah token lain untuk mendongkrak pendapatan. Melalui keterangan resminya, perusahaan mengumumkan mereka kini mulai melakukan mining untuk mendapatkan token Kaspa (KAS), aset digital yang juga menggunakan konsensus proof-of-work (PoW).

Kaspa, yang menduduki peringkat kelima untuk kapitalisasi pasar kripto PoW terbesar di dunia, menarik perhatian Marathon hingga akhirnya mereka memulai operasi mining-nya. Per 25 Juni, perusahaan mengaku telah berhasil melakukan mining atas 93 juta token KAS atau setara dengan US$15 juta.

Pasca Bitcoin halving, banyak miner diprediksi akan mengalami kesulitan untuk memperoleh keuntungan, imbas dari meningkatnya kesulitan mining dan stabilnya biaya operasional. Perusahaan jasa keuangan Cantor Fitzgerald menyebut bahwa beberapa miner seperti Marathon Digital, Riot Platforms, dan Core Scientific akan mendapatkan tekanan karena potensi pendapatan dari bisnis utamanya tidak bisa melewati biaya operasi yang dikeluarkan.

Chief Growth Officer Marathon, Adam Swick, mengungkapkan bahwa dengan melakukan mining token Kaspa, perusahaan bisa menciptakan aliran pendapatan baru di luar Bitcoin. Hal itu akan terkait langsung dengan kompetisi utama perusahaan dalam komputasi aset digital.

“Perusahaan memiliki posisi yang baik untuk menghasilkan Kaspa dan memanfaatkan margin lebih tinggi bagi mereka yang menggunakan Kaspa ASIC,” jelas Swick.

Mulai Lakukan Kajian sejak Mei Tahun Lalu

Swick mengakui, langkah ini bukanlah manuver mendadak yang dilakukan oleh perusahaan. Proses kajian sudah dilakukan sejak Mei tahun 2023, dan pada September tahun lalu perusahaan mulai menerapkan Kaspa ASIC perdana guna mendongkrak operasi.

Marathon telah memborong sekitar 60 petahash rig ASIC KS3, KS5, dan KS5 Pro untuk bisa menghasilkan keuntungan dengan potensi margin 95% dalam kasus tertentu.

“Sebagian mining Kaspa dilakukan di fasilitas yang ada di Texas dan diharapkan bakal segera terisi penuh di kuartal 3 tahun ini,” tambah Swick.

Kaspa memiliki kemiripan dengan Bitcoin sebagai protokol layer-1 (L1) open-source dan terdesentralisasi. Kaspa juga bisa diskalakan sepenuhnya. Namun yang menjadi menarik, pemrosesan blok Kaspa berlangsung setiap 1 detik untuk setiap blok, sedangkan Bitcoin memproses satu blok setiap 10 menit.

Hal itu membuat transaksi menjadi lebih cepat dan memberikan peluang bagi miner untuk mendapatkan lebih banyak hadiah dalam jangka waktu tertentu.

Namun, jika dibandingkan dengan Bitcoin, valuasi Kaspa masih tertinggal jauh. Pada perdagangan hari ini, kapitalisasi pasar Kaspa mencapai US$4,37 miliar dengan harga per token US$0,1824. Harga KAS sudah terdongkrak 12,9% dalam 24 jam terakhir dan naik 636,6% dalam 1 tahun belakangan, berdasarkan data CoinGecko.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *