Jakarta (Redaksi Nusa) – Ketua Asosiasi Sains dan Teknologi China Wan Gang pada acara Summer Davos WEF 2024 memprakirakan bahwa produksi kendaraan elektrik (Electric Vehicle/EV) Tiongkok akan melebihi 10 juta unit pada tahun 2024.
Siaran Car News China pada Kamis menyebutkan, angka prediksi tersebut menunjukkan peningkatan produksi hampir 30 persen dari tahun ke tahun berdasarkan data tahun 2023.
Dalam acara Summer Davos WEF 2024 yang berlangsung di Dalian, Tiongkok, Rabu (26/6), Wan mengakui bahwa industri kendaraan listrik di China sedang menghadapi beberapa tantangan.
Ia mengutip masalah seperti pemasangan tiang pengisian daya di komunitas perumahan tua dan masalah pengisian daya di jalan raya, terutama selama musim turis.
Wan menyatakan bahwa industri perlu meningkatkan digitalisasi untuk memberikan informasi kepada pengemudi tentang waktu dan lokasi pengisian daya, sehingga mereka tidak perlu khawatir mencari tempat pengisian daya.
Baca juga: Menperin bahas pengembangan industri EV dan petrokimia dengan China
Baca juga: BYD melihat sisi baik kehadiran kendaraan elektrik China di Indonesia
Mengenai “kegilaan” yang terlihat di industri kendaraan listrik China, Wan mengatakan bahwa itu adalah semacam “kecemasan transformasi”.
Dia menjelaskan bahwa persaingan pasar otomotif selalu sengit, tetapi harus tetap sehat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang beragam.
Perusahaan-perusahaan kendaraan listrik China saat ini terlalu bersemangat, semua ingin meraih pangsa pasar yang lebih besar.
Menurut Wan, produsen mobil China harus lebih fokus untuk menjangkau target pelanggan mereka dan menekankan kualitas kendaraan listrik alih-alih bersaing dengan harga murah.
Menanggapi hambatan perdagangan yang dibuat oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat, Wan menyatakan bahwa tren menuju kendaraan listrik adalah tren yang tidak terbendung, dan China harus tegas melanjutkan melalui jalur ini meski ada hambatan di sepanjang jalan.
Ia menduga pasar luar negeri terkejut atau bahkan khawatir dengan kendaraan listrik China karena perdagangan dan investasi belum terintegrasi dengan baik.
Wan menyarankan perusahaan-perusahaan energi baru China mulai berusaha berinvestasi di Eropa, yang akan memungkinkan mereka untuk memasuki rantai industri lokal dan mempercepat globalisasi.
Baca juga: China gelontorkan dana Rp3,8 kuadriliun untuk industri EV
Baca juga: Kota dengan mobil terbanyak di China akan ganti 300 ribu mobil dengan EV
Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Maryati
Copyright © Redaksi Nusa 2024