Jakarta (Redaksi Nusa) – Para pakar industri Amerika Serikat (AS) memprediksi Tiongkok akan merebut 33 persen pasar mobil di tahun 2030, yang artinya satu dari setiap tiga mobil yang terjual di dunia akan dibuat oleh produsen mobil China.
Setelah mempelajari kurva pertumbuhan China, mereka mengungkap mobil-mobil Negeri Tirai Bambu telah menguasai 21 persen pasar, dan memperkirakan industri negara ini akan berkembang lebih pesat, lapor Carscoops, Sabtu (29/6).
Beberapa pertumbuhan akan terjadi di China dengan mengorbankan merek-merek Barat, dan merek-merek domestik akan meningkatkan pangsa pasar mereka dari 59 menjadi 72 persen.
Baca juga: Pajak baru untuk EV China di AS juga berdampak pada merek lain
Namun, yang lebih mengkhawatirkan bagi merek-merek Barat, sebagian besar penjualan tambahan akan datang dari luar perbatasan China.
AlixPartners memperkirakan penjualan mobil China yang dibuat di luar China akan meledak dari tiga juta pada tahun 2024 menjadi sembilan juta pada akhir dekade ini.
Diketahui, AS memberlakukan tarif atau pajak baru sebesar 100 persen kepada mobil pabrikan Tiongkok, yang akan membatasi kemampuan China untuk masuk ke Amerika Utara.
Baca juga: Dealer mobil Spanyol paparkan dampak kenaikan tarif UE untuk EV China
Akibat pajak tersebut, studi ini memprediksi produsen mobil China akan melipatgandakan pangsa pasar mobil Eropa menjadi 12 persen pada tahun 2030 dan meningkatkan pangsa pasar Rusia menjadi 69 persen.
Penjualan di Timur Tengah dan Afrika diperkirakan akan tumbuh dari delapan menjadi 39 persen dan pengiriman di Amerika Tengah dan Selatan dapat meningkat dari tujuh menjadi 28 persen.
Margin lebih tinggi yang dinikmati oleh produsen mobil China dan strategi penetapan harga mereka yang agresif sudah sangat dikenal, tetapi para analis telah mengidentifikasi keuntungan penting lainnya.
Baca juga: China diprakirakan memproduksi lebih dari 10 juta EV pada 2024
Ini termasuk waktu pengembangan produk maupun teknologi China yang jauh lebih cepat dari produsen mobil Barat, serta kemampuan China untuk menyegarkan jajaran modelnya lebih sering.
“Merek-merek China memberikan nilai yang lebih tinggi pada fitur-fitur yang dapat dirasakan oleh pelanggan, seperti desain dan teknologi di dalam kabin, mereka sangat fokus untuk mempertahankan keunggulan biaya mereka bahkan ketika mereka membangun pabrik di luar negeri dan mereka telah membangun keunggulan yang cukup besar dalam teknologi yang sedang berkembang, termasuk produksi baterai,” ujar Andrew Bergbaum dari AlixPartners.
“Kemampuan-kemampuan tersebut telah memikat Tiongkok dan pada akhirnya akan menentukan pasar global,” tambahnya.
Baca juga: Produsen mobil China temukan inspirasi kreatif dari rencana tarif UE
Baca juga: CPCA laporkan peningkatan jumlah ekspor kendaraan China
Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © Redaksi Nusa 2024