Laporan dari perusahaan analitik blockchain, PeckShield, mencatat adanya penurunan nilai kerugian akibat peretasan di industri kripto di Juni 2024. Meski demikian, angkanya tetap tidak bisa dipandang sebelah mata, karena sebanyak US$176,2 juta atau lebih dari Rp2,86 triliun lenyap hanya dalam kurun waktu satu bulan.
Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan kerugian pada bulan Mei yang mencapai US$385 juta atau lebih dari Rp6 triliun.
“Peretasan di BtcTurk menjadi insiden terbesar pada Juni dengan kerugian mencapai US$100,25 juta, disusul oleh Lykke dan UwU Land yang masing-masing menelan kerugian sebesar US$22 juta dan US$19,4 juta,” tulis laporan PeckShield.
Meskipun terlihat melandai, angka kerugian pada bulan Juni masih lebih tinggi ketimbang bulan April yang hanya tercatat sebesar US$60,19 juta.
Entitas keamanan blockchain lainnya, CertiK, mengonfirmasi nilai yang tidak jauh berbeda. Menurut CertiK, pada bulan Juni sekitar US$171,3 juta berhasil digasak oleh aktor jahat melalui eksploitasi.
Selain itu, sekitar US$23,5 juta raib melalui serangan flash loan dan US$4,8 juta kripto lenyap melalui penipuan.
Hanya US$1,3 Juta Kripto yang Berhasil Dipulihkan
Dari total kerugian yang ada, hanya sekitar US$1,3 juta dana yang berhasil dipulihkan. Hal tersebut memperlihatkan proses pengembalian dana yang hilang di industri aset digital masih sangat sulit untuk bisa dikembalikan ke tangan pemiliknya.
Insiden GemHolic menjadi kasus penipuan terbesar pada bulan Juni dengan kerugian mencapai US$3,38 juta, diikuti oleh TrumpCoin dan FOMO Network yang masing-masing menimbulkan kerugian sebesar US$832,17 ribu dan US$575,79 ribu.
“Insiden penipuan di bulan Juni jauh lebih tinggi dibandingkan Mei yang menimbulkan kerugian sebesar US$1,8 juta. Sementara itu, periode terburuk untuk penipuan yang mengincar kripto terjadi pada bulan Februari di mana sebanyak US$58,3 juta kripto lenyap,” ungkap CertiK.
Sektor centralized finance (CeFi) menjadi target utama serangan, di mana 70% aksi gelap yang dilakukan peretas sukses terjadi di ruang tersebut, sementara 30% sisanya berasal dari sektor DeFi.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.