Pengembang crypto wallet MetaMask, Consensys, baru saja mengambil alih salah satu ekstensi browser, Wallet Guard. Aksi itu sengaja dilakukan guna memperkuat keamanan bisnis penyimpanan kripto di tengah melesatnya potensi ancaman siber di ruang aset digital.
Lewat keterangan resminya, dijelaskan bahwa kemampuan Wallet Guard akan dimaksimalkan secara penuh untuk melindungi wallet, aset digital, dan data pengguna dari pencurian, penipuan, serta tindak kriminal lain yang dilancarkan oleh pelaku kejahatan.
Meskipun tidak dijelaskan secara rinci nilai akuisisinya, pendiri Consensys yang juga menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) perusahaan, Joe Lubin, mengungkapkan bahwa kehadiran Wallet Guard yang telah menjadi alat keamanan utama sejalan dengan tujuan perusahaan yang mengutamakan keamanan pengguna.
“Solusi keamanan inovatif Wallet Guard akan berperan penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan terjamin, sehingga jalan bagi adopsi massal aset kripto bisa terus terbuka,” terang Lubin.
Secara terpisah, Consensys mengungkapkan integrasi ini juga akan menyempurnakan sistem untuk mendeteksi penipuan maupun drainer melalui validasi transaksi dan heuristik klien, yang pada akhirnya akan memberikan perlindungan terhadap dApp dan kejahatan siber berbahaya.
Sebagai catatan, kejahatan yang mengincar aset kripto masih menjadi topik yang sensitif bagi industri aset digital. Data Chainalysis bahkan mengungkapkan, lebih dari US$1,7 miliar kripto lenyap lewat skema penipuan tahun lalu.
Sementara di tahun 2022, dana yang berhasil dicuri lebih banyak lagi, mencapai US$3,7 miliar. Tingginya popularitas Web3 ternyata ikut menarik perhatian para pelaku kejahatan, mengharuskan para pelaku usaha menerapkan strategi jitu untuk bisa menghalaunya.
Selain memperkuat keamanan, MetaMask juga terus berupaya mendorong adopsi aset digital yang kian masif. Perusahaan baru saja menjalin kerja sama dengan Meld, entitas infrastruktur fintech, untuk membuka akses yang lebih luas bagi investor kripto di seluruh dunia, termasuk Amerika Utara, Eropa, dan Afrika.
“Kemitraan ini akan membuat MetaMask lebih leluasa untuk memberikan opsi pembayaran lebih banyak dan memperluas kemampuan pengguna untuk membeli aset kripto,” jelas MetaMask.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.