Tokenisasi dana BlackRock, BUIDL, sampai dengan 7 Juni lalu telah menembus angka US$500 juta atau lebih dari Rp8,14 triliun. Raihan itu menjadi tonggak bersejarah bagi produk perbendaharaan tokenisasi pertama yang, dalam kurun waktu 4 bulan setelah debut, berhasil mencapai rekor yang meyakinkan.
Lonjakan pertumbuhan BUIDL terdorong oleh banyaknya protokol decentralized finance (DeFi) yang menggunakan produk tersebut sebagai aset pendukung. Belum lama ini, Manta Network mengumumkan bahwa stablecoin wUSDM yang digunakan oleh Mountain Protocol di Manta Pacific menggunakan dukungan BUIDL milik BlackRock.
Selain itu, pada Maret lalu, Ondo Finance juga telah mengumumkan realokasi aset senilai US$95 juta ke tokenisasi dana BUIDL. Ini menjadi aksi pertama yang dilakukan oleh protokol kripto yang memanfaatkan penawaran dari BlackRock.
Kapitalisasi pasar BlackRock USD Institutional Digital Liquidity Fund alias BUIDL juga telah berhasil menguasai pangsa pasar sebesar 30%, menyalip BENJI milik Franklin Templeton yang dirilis sejak 2021 silam dengan pangsa pasar sebesar 24% atau dana kelolaan US$401,97 juta.
Kinerja BUIDL di Tengah Lesunya Pasar Aset Digital
Menariknya, kinerja positif ini terjadi saat kondisi pasar aset digital sedang melambat. Data CoinGecko mengungkapkan, kapitalisasi pasar kripto dalam 3 bulan terakhir anjlok 20,43%, dari US$2,75 triliun menjadi US$2,19 triliun pada perdagangan hari ini.
Meski begitu, minat pada BUIDL sendiri bisa dibilang masih cukup rendah. Berdasarkan data Etherscan, dari setengah miliar dana yang ditokenisasi melalui BUIDL, hanya terdapat 17 wallet yang menyimpan token tersebut.
Padahal, hasil survei yang digelar oleh Ernst & Young (EY) menyebutkan bahwa minat investor institusional pada aset digital maupun produk yang berhubungan dengan aset digital terus menanjak. Laporan menyebutkan sekitar 50% investor dari kalangan institusi tertarik untuk membenamkan dananya di tokenisasi aset.
“44% investor tertarik untuk melakukan tokenisasi aset dan 22% di antaranya bersiap untuk mengeksekusi hal tersebut di tahun depan,” jelas EY.
Bagaimana pendapat Anda tentang adopsi BUIDL milik BlackRock? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.