Media lokal Rusia membeberkan bahwa proyek tap-to-earn Hamster Kombat sedang tersandung konflik internal yang berpotensi membawa dampak serius.
Ketegangan internal di tim Hamster Kombat telah menimbulkan kekhawatiran mengenai masa depan proyek ini. Salah satunya ihwal risiko penundaan atau bahkan pembatalan distribusi airdrop serta listing token HMSTR.
Apa yang Sedang Terjadi dengan Hamster Kombat?
Media lokal Lenta.ru baru-baru ini melaporkan adanya konflik internal di tim Hamster Kombat terkait perselisihan dengan investor AD.RU. Artikel tersebut mengeklaim bahwa para kreator game populer Telegram ini diduga menolak untuk bagi hasil keuntungan proyek. Padahal, AD.RU turut berkontribusi dalam pendanaan dan juga pengembangan mekanisme utama untuk proyek ini.
Artikel tersebut kemudian dihapus sehari setelah diterbitkan, tanpa alasan yang jelas. Anton Gorshkov, CEO AD.RU, menyatakan bahwa perusahaannya memainkan peran penting dalam pengembangan game tersebut. Pihak mereka menerima proposal kolaborasi pada tahun 2020 silam dari Eduard Gurinovich untuk platform mobile gaming dan esports bernama Arenum.
Sebagai tanggapan atas proposal Gurinovich, IT Holding menginvestasikan US$600.000 dalam proyek tersebut, memperoleh pangsa saham 18,6%. Dukungan pemasaran dari AD.RU ini tak ayal mampu membantu Hamster Kombat mengamankan investasi ekstra sebesar US$1 juta lebih, mendongkrak saham mereka menjadi 25%.
Gorshkov menekankan bahwa AD.RU tidak hanya mendanai proyek ini, tetapi juga berperan dalam mengembangkan mekanisme game yang kemudian diadopsi dalam Hamster Kombat. Terlepas dari kontribusi ini, sang investor justru tidak menerima keuntungan sama sekali, dan tim Hamster Kombat diduga hanya memberikan janji-janji kosong.
Kemudian, tepatnya di bulan Juni 2024, Gurinovich membantah klaim tersebut, dengan mengatakan AD.RU tidak berperan dalam pengembangan Hamster Kombat. Sebagai respons, AD.RU mengajukan laporan teknis yang menunjukkan bahwa server Hamster Kombat menggunakan hosting yang sama dengan Arenum. Di samping itu, domain hamsterkombat.io juga didaftarkan menggunakan email korporat [email protected], yang terkoneksi langsung dengan sang Co-founder perusahaan, Alexander Pasechnik.
Detail-detail ini menjadi dasar atas klaim AD.RU. Gorshkov menyebutkan bahwa ia sudah mengirimkan klaim pra-pengadilan kepada Gurinovich. Tindakan ini tentunya menjadi isyarat adanya potensi masalah lebih lanjut yang akan dihadapi proyek Hamster Kombat ke depannya.
Konflik Semakin Memanas
Konflik seputar Hamster Kombat pun memuncak setelah sang Direktur Pemasaran, Nikita Anufriev, memutuskan untuk hengkang dari proyek ini pada bulan Agustus. Anufriev mengeklaim bahwa ia dijanjikan alokasi 25% dari total pendapatan atau saham perusahaan. Namun, janji tersebut tidak pernah terealisasi.
Anufriev menyatakan bahwa ia berperan penting dalam mempromosikan game ini secara global, mengamankan kemitraan strategis, termasuk investasi sebesar US$450.000. Namun, alih-alih berbagi keuntungan, tim malah memilih untuk mengembalikan dana kepada investor awal, langkah yang menyulut ketegangan di antara influencer dan partisipan proyek. Tak heran, kondisi ini kian memperburuk konflik dalam proyek ini.
“Para opinion leader dan partisipan proyek percaya bahwa tanpa dukungan influencer, proyek ini tidak akan mencapai kesuksesan seperti sekarang. Alih-alih menunjukkan rasa terima kasih atas bisnis yang menguntungkan dan pendapatan jutaan dari integrasi iklan, para pendiri justru memilih untuk mengembalikan investasi kepada investor awal. Keputusan ini dipandang sebagai penghinaan oleh para influencer dan tokoh kunci, yang kemudian secara terbuka menyuarakan kekecewaan mereka,” ungkap Anufriev.
Tak dimungkiri, konflik internal yang menerpa proyek ini berpotensi membawa dampak signifikan bagi para pemain game. Beberapa konsekuensi yang berpotensi timbul meliputi:
- Penundaan Airdrop dan Perlambatan Pengembangan: Sengketa hukum dan finansial dapat memaksa tim untuk mengalihkan fokus dari airdrop HMSTR dan pertumbuhan proyek secara total.
- Stabilitas Server dan Ketersediaan Game: Konflik yang berkepanjangan bisa mengganggu pendanaan dan menyebabkan masalah infrastruktur. Hal ini bisa berujung pada ketidakstabilan atau bahkan penghentian sementara operasi.
Sebagai pengingat, airdrop HMSTR mulanya dijadwalkan tayang pada akhir Juli lalu. Namun, akhirnya harus tertunda hingga waktu yang tidak ditentukan; pengembang menyebutkan adanya kendala teknis dalam pelaksanaannya.
RedaksiNusa telah menghubungi Eduard Gurinovich, pemilik merek dagang Hamster Kombat di Rusia, untuk memberikan komentar. Namun, hingga publikasi artikel ini, kami belum menerima tanggapan.
Bagaimana pendapat Anda tentang konflik internal yang sedang memanas di tim Hamster Kombat ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.