Harga Bitcoin mencatat apresiasi moderat 2% dalam 24 jam terakhir. Kenaikan ini mencerminkan tren naik yang lebih luas di pasar kripto, yang juga mengalami lonjakan kapitalisasi sebesar 2%.
Data on-chain memberi isyarat bahwa momentum bullish ini bisa jadi berlanjut, membuka jalan bagi Bitcoin untuk menjangkau angka US$67.000. Dalam analisis ini, RedaksiNusa mengkaji faktor-faktor yang dapat membuat skenario ini menjadi kenyataan dalam waktu dekat.
Bitcoin Catat Lonjakan Akumulasi
Rasio taker-buy-sell Bitcoin telah mencapai level tertingginya dalam sebulan terakhir. Saat ini, metrik ini berada di angka 1,19. Metrik ini membantu melacak rasio volume beli terhadap jual BTC di pasar futures.
Adapun rasio yang lebih besar dari satu menandakan lebih banyak pembeli ketimbang penjual, menunjukkan sentimen bullish di pasar. Ini mengindikasikan meningkatnya permintaan untuk Bitcoin, sinyal dari tren naik yang berkelanjutan.
Hasil temuan RedaksiNusa atas aktivitas di crypto exchange mendukung prospek bullish ini. Data dari Glassnode mengungkap bahwa volume deposit BTC ke crypto exchange turun ke angka terendah mingguan sebanyak 40.908 koin pada hari Minggu (13/10).
Melandainya jumlah deposit semacam ini menjadi indikasi bahwa terdapat lebih sedikit investor yang mengirim aset mereka ke exchange untuk dijual. Ini mencerminkan kepercayaan pada nilai jangka panjang BTC, yang sekaligus menyiratkan bahwa holder mengantisipasi harganya untuk terus naik.
Di samping itu, waktu penyimpanan alias holding time BTC melesat hingga 301% selama seminggu terakhir. Lonjakan ini lantas mengonfirmasi bahwa koin disimpan dalam jangka waktu yang lama sebelum akhirnya diperdagangkan. Ini tentunya menjadi sinyal bullish karena mencerminkan kesediaan trader untuk HODL koin mereka dalam jangka waktu yang lebih lama.
Bitcoin saat ini nangkring di level US$64.315, tepat di atas level resistance penting di US$63.289. Jika tren naik ini berlanjut, maka retest atau uji ulang garis resistance ini kemungkinan akan berhasil, membuka jalan bagi BTC untuk melanjutkan reli menuju US$67.078.
Jika berhasil menerobos hambatan ini, harga Bitcoin bisa kembali mencetak puncak lima bulannya di US$71.906.
Akan tetapi, prospek bullish ini bergantung pada momentum beli yang terus berlanjut. Jika tekanan jual meningkat, itu bisa menyeret harga Bitcoin turun menuju US$60.627, yang akan membatalkan proyeksi bullish saat ini.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi harga Bitcoin menurut analisis on-chain di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli RedaksiNusa yang berbahasa Inggris.