Daftar koin populer kemarin memperlihatkan pergeseran yang menarik dibandingkan dengan analisis RedaksiNusa pada 28 Oktober. Data dari CoinGecko menunjukkan munculnya altcoin baru dalam jajaran kripto paling dicari selama 24 jam terakhir, menggantikan beberapa pesaing pekan lalu.
Pergantian minat ini mencerminkan karakter pasar kripto yang begitu fluktuatif dan cepat berubah. Perkembangan terbaru dan tren terkini dapat segera mengundang perhatian besar dari investor. Altcoin yang menjadi pusat perhatian kali ini adalah Grass (GRASS), Sui (SUI), dan Goatseus Maximus (GOAT).
Grass (GRASS)
Grass adalah platform layer-2 (L2) terdesentralisasi yang dibangun di atas blockchain Solana. L2 ini memungkinkan pengguna mengumpulkan data melalui internet dan artificial intelligence (AI). Proyek ini menjadi salah satu top trending altcoin kemarin (29/10) berkat peluncuran token GRASS dan distribusi airdrop.
Namun, bukan hanya distribusi airdrop yang membuat GRASS menarik perhatian. Riset menguak bahwa minat atas token ini melonjak karena kesulitan teknis yang dihadapi oleh peserta saat mencoba mengeklaim airdrop mereka.
Khususnya, Phantom, salah satu wallet yang diperlukan untuk klaim token, mengalami masalah teknis signifikan selama beberapa jam kemarin. Hal ini menimbulkan frustrasi di kalangan peserta yang memenuhi syarat. Sebagian menyampaikan kekecewaan mereka atas kendala teknis yang menghambat akses ke token.
Menyusul masalah ini, harga GRASS yang awalnya mendekati US$1 menjadi drop ke US$0,88. Artinya, altcoin melandai 4,20% dalam 24 jam terakhir. Mengingat usia token ini yang masih sangat baru, kemungkinan besar GRASS masih berada dalam fase price discovery. Sehingga, terbilang sulit untuk memprediksi arah pergerakannya selanjutnya.
Sui (SUI)
Sui kembali mencatatkan dirinya sebagai salah satu altcoin paling diminati, dengan lonjakan harga yang signifikan dalam 24 jam terakhir. Selain itu, ekosistem Sui mengalami peningkatan arus masuk yang cukup besar, Derasnya arus masuk akhirnya berhasil mendongkrak peringkatnya ke atas banyak blockchain terkemuka.
Lonjakan aktivitas ini mencerminkan minat yang semakin besar atas ekosistem Sui. Juga, ini menjadi faktor penting dalam rebound harga altcoin ini hingga mencapai US$1,88. Dari sudut pandang teknikal, SUI awalnya membentuk pola head and shoulders.
Pola ini umumnya memperpanjang tren turun. Namun, tekanan dari para pembeli berhasil menahan harga di atas level US$1,75, membatalkan pola ini. Dengan demikian, harga SUI berpotensi naik menuju US$2,13 selama tekanan dari para penjual tidak menariknya kembali ke bawah.
Namun, jika aliran modal ke Sui drop, proyeksi ini bisa batal. Selain itu, gelaran token unlock yang akan datang juga bisa berimbas ke harga jika permintaan susut sebelum acara tiba. Dalam skenario ini, harga SUI berisiko terjun hingga ke level US$1,53.
Goatseus Maximus (GOAT)
Goatseus Maximus (GOAT) terus mencuri perhatian di jajaran altcoin populer, walau kapitalisasi pasarnya belum menyentuh angka fantastis US$1 miliar. Antusiasme pasar yang tinggi menjadi dorongan kuat yang menjaga altcoin ini tetap di puncak tren.
Kini, harga GOAT berada di kisaran US$0,66, atau turun 26% dari rekor ATH-nya. Namun, Relative Strength Index (RSI) memberi sinyal positif bahwa altcoin ini mungkin tengah bersiap untuk kembali menggapai kejayaannya. Indikator RSI yang menunjukkan momentum telah kembali melintasi garis netral, memperlihatkan tren bullish yang kian menguat.
Dengan skenario yang ada, harga GOAT bisa saja meroket menuju US$0,80 dalam waktu dekat. Tetapi, jika momentum tak mampu mengimbangi sentimen bullish ini, maka prediksi optimistis tersebut bisa pupus, dan harga GOAT mungkin malah tergelincir menuju level US$0,56.
Bagaimana pendapat Anda tentang analisis 3 altcoin yang sedang trending ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli RedaksiNusa yang berbahasa Inggris.
