Binance, crypto exchange terbesar berdasarkan volume perdagangan, bersiap untuk delisting sekaligus menangguhkan token Ocean Protocol (OCEAN) dan juga SingularityNET (AGIX). Ini dilaksanakan dalam rangka mendukung merger Artificial Superintelligence Alliance (ASI).
Uniknya, barisan token AI justru menguat di kala tersiarnya berita ini. Terbukti, AGIX, OCEAN, dan FET telah mencatat lonjakan harga sebesar dua digit.
Binance Delisting Ocean Protocol dan SingularityNET
Binance telah mengumumkan bahwa mereka akan mendukung aliansi token ASI. Adapun aksi dukungan pertama yakni delisting native token Ocean Protocol dan SingularityNET, masing-masing OCEAN dan AGIX. Langkah ini efektif mulai tanggal 1 Juli. Artinya, Binance bakal menyetop trading token serta menangguhkan semua setoran dan juga penarikan untuk kedua token AI ini.
“Pada 01-07-2024 03:30 (UTC), setoran serta penarikan Ocean Protocol (OCEAN) dan SingularityNET (AGIX) akan ditangguhkan. Harap pastikan bahwa Anda menyisakan cukup waktu untuk deposit OCEAN dan AGIX Anda untuk diproses sepenuhnya sebelum waktu ini,” begitu bunyi pengumuman tersebut.
Di samping itu, Binance juga berkomitmen untuk menangani semua persyaratan teknis untuk holder AGIX dan OCEAN. Kedua token ini akan menggunakan ticker FET di Binance, ditukar atau swap dengan rasio 1 OCEAN menjadi 0,433226 FET untuk Ocean Protocol dan 1 AGIX menjadi 0,433350 FET untuk token SingularityNET.
Seperti yang RedaksiNusa sempat laporkan pada akhir Maret, Fetch.ai, SingularityNET, dan Ocean Protocol berkomitmen untuk menandatangani perjanjian merger definitif. Di bawah persyaratan kontrak, token utilitas masing-masing, yakni FET, AGIX, dan OCEAN, akan menjadi satu (merger), ASI. Secara efektif, mereka akan mencapai “pemain sumber terbuka dan independen terbesar dalam riset dan pengembangan AI.”
Langkah strategis ini bertujuan untuk mendorong pengembangan platform AI terdesentralisasi, sebuah visi yang dimiliki oleh semua pihak. Terlepas dari merger token mereka ke dalam token ASI, SingularityNET, Fetch.ai, dan Ocean Protocol akan mempertahankan independensi operasional mereka. Hanya saja, mereka akan berkolaborasi di bawah payung Superintelligence Collective. Koalisi baru ini akan dipimpin oleh Ben Goertzel, Pendiri dan CEO SingularityNET.
Tak ayal, integrasi dari ketiga entitas ini mencerminkan meningkatnya perlombaan di antara platform berorientasi AI untuk memelopori teknologi AI yang terdesentralisasi. Tujuannya adalah untuk menjauhkan diri dari kendali raksasa teknologi seperti Alphabet dan Microsoft. Juga, misinya adalah untuk memastikan perusahaan tidak hanya memprioritaskan kepentingan pemegang saham.
Token FET, AGIX, & OCEAN Gelar Reli Harga
FET, AGIX, dan OCEAN menguat saat tersiarnya kabar ini, sekaligus secara signifikan mengungguli rekan-rekan mereka di sektor ini. Deretan token AI telah mencatat kenaikan di atas 30%, menunjukkan kepercayaan pasar.
Apabila kita memantau pasangan perdagangan FET/USDT dalam jangka waktu 1 hari, terlihat adanya tekad yang kuat di kalangan bull. Ini terlukis pada bullish crossover ketika Relative Strength Index (RSI) melintasi di atas garis sinyalnya (pita kuning).
Sebagai informasi, RSI crossover sendiri dianggap sebagai sinyal beli. Node hijau besar pada profil volume memperkuatnya. Bersama-sama, mereka menandakan sentimen positif di pasar FET. Sementara indikator Parabolic Stop and Reverse (SAR) mengikuti harga Fetch.ai dari bawah. Selama indikator pelacakan harga ini mengikuti aset dari bawah, maka token ini tetap bullish.
Bagaimana pendapat Anda tentang delisting Binance untuk kedua altcoin di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.