Volatilitas harga Bitcoin (BTC) terus menjadi tantangan bagi investor. Pada Senin (8/7) pagi, harganya terjun ke angka US$54.200. Ini berakibat pada terhapusnya keuntungan dari puncak sekitar US$58.500 selama akhir pekan.
Selama beberapa jam terakhir, harga BTC cenderung mengalami turbulensi, berpadu dengan fluktuasi harga dan likuidasi signifikan yang mewarnai pasar.
Bitcoin Sebabkan Likuidasi US$100 Juta Lebih dalam 4 Jam
Terlepas dari upaya pemulihan yang menjanjikan pada hari Minggu (7/7), Bitcoin menghadapi resistance tangguh yang berujung pada penurunan tajam. Hanya dalam kurun waktu 4 jam, pasar menderita likuidasi dengan total US$113 juta. Spesifiknya, likuidasi ini menyapu US$70 juta dari posisi long dan US$42,64 juta dari posisi short. Secara keseluruhan, nyaris US$250 juta (setara Rp4 triliun) perdagangan terkena likuidasi dalam 24 jam terakhir. Fenomena ini menunjukkan kondisi yang terus bergejolak.
Avinash Shekhar, selaku co-founder crypto exchange derivatif kripto Pi42, menyajikan wawasan seputar volatilitas pasar dalam wawancara dengan RedaksiNusa.
“Harga Bitcoin terkunci dalam tarik ulur antara para bull dan bear. Para penjual berhasil menekan harga hingga mendekati US$53.500 pada tanggal 5 Juli, namun level yang lebih rendah justru menarik minat beli dari para bull. Kemudian, bear kembali mengambil alih dan menyeret turun harga dari US$58.300 menjadi US$54.200 pada pagi hari tanggal 8 Juli.”
Avinash Shekhar, Co-founder Pi42
Sementara itu, Metaplanet, perusahaan investasi Jepang, telah mengambil langkah strategis untuk memperkokoh kedudukannya di pasar kripto. Tanggal 8 Juli, mereka mengumumkan aksi beli sebanyak 42,47 Bitcoin (BTC), yang bernilai sekitar US$2,35 juta.
Hal ini datang setelah perusahaan mengumumkan pada 24 Juni bahwa mereka akan menerbitkan obligasi senilai US$6,2 juta guna menggenjot kepemilikan Bitcoin mereka. Keputusan ini sendiri dimaksudkan untuk mendongkrak stabilitas keuangan Metaplanet lewat memasukkan Bitcoin sebagai aset cadangan. Perusahaan bertekad meminimalkan risiko yang terkait dengan tantangan ekonomi Jepang. Salah satunya yakni hutang pemerintah yang menjulang tinggi serta suku bunga riil negatif yang berkelanjutan.
Yang tak kalah penting, potensi tekanan jual terus mengintai dari investor Mt. Gox dan pemerintah Jerman. Laporan terbaru menyebut, alamat Bitcoin yang terkait dengan otoritas Jerman telah mentransfer 700 BTC (senilai US$40,47 juta) ke alamat ‘139PoP’ yang tidak dikenal akhir pekan lalu. Temuan ini sebagaimana yang teridentifikasi oleh analisis on-chain Arkham.
Aktivitas ini merupakan bagian dari pola perilaku yang lebih luas dari pemerintah Jerman. Belum lama ini, pihak mereka juga sukses memindahkan Bitcoin berjumlah fantastis ke sejumlah crypto exchange kenamaan, termasuk Coinbase, Bitstamp, dan Kraken. Manuver ini dilaksanakan usai aksi penyitaan terhadap 50.000 BTC di awal tahun ini dari situs pembajakan film Movie2k.
Sebagai kesimpulan, fenomena berupa keseimbangan antara optimisme dan kehati-hatian di pasar kripto terus menyulut perdebatan serta spekulasi di kalangan pelaku pasar. Namun, sentimen terkini lebih condong ke arah ketakutan (fear). Adapun crypto fear and greed index terkini sedang bertengger di skor 28, yang artinya sedang dalam zona ketakutan.
Bagaimana pendapat Anda tentang market dip Bitcoin sekaligus likuidasi massal ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.