Di tengah penurunan pasar secara umum, sebanyak 97.602 trader telah terhempas likuidasi dalam 24 jam terakhir. Total nilai yang terlikuidasi ini mencapai US$274,73 juta. Bitcoin (BTC), sebagai koin terdepan, memperpanjang penurunannya sebesar 1%. Sementara volume perdagangannya tergelincir 20% selama periode yang sama.
Menariknya, sebuah metrik on-chain utama baru saja memancarkan sinyal beli. Alhasil, temuan ini menunjukkan peluang berharga bagi trader contrarian BTC. Namun, investor tetap perlu berhati-hati karena pasar masih menghadapi potensi risiko penurunan.
Bitcoin Suguhkan Sinyal Beli
Rasio market value to realized value (MVRV) Bitcoin, yang mengukur profitabilitas keseluruhan dari semua holder, menjadi metrik on-chain yang menarik perhatian sekarang. Pada waktu publikasi, rasio MVRV 30 hari dan 90 hari Bitcoin masing-masing berada di -0,89 dan -1,48.
Secara umum, MVRV negatif mengindikasikan bahwa harga pasar saat ini berada di bawah harga rata-rata di mana sebagian besar investor membeli aset tersebut. Artinya, jika semua holder menjual koin mereka pada harga pasar saat ini, mereka akan mengalami kerugian secara kolektif.
Akan tetapi, metrik ini juga memberikan sedikit angin segar. Secara historis, rasio MVRV negatif menandakan sinyal beli. Ini menunjukkan bahwa pasar telah oversold (jenuh jual) dan mungkin ada peluang untuk beli. MVRV yang negatif mengindikasikan bahwa aset diperdagangkan di bawah biaya perolehan historisnya dan berpotensi menggelar rebound.
Sebagian trader sudah mulai merespons sinyal beli ini dan mulai mengakumulasi Bitcoin. Baru-baru ini, terjadi lonjakan aktivitas whale baru yang belum pernah terlihat sebelumnya.
“Perhatikan betapa agresifnya whale baru mengumpulkan Bitcoin; pasar ini belum pernah melihat akumulasi sebesar ini [sebelumnya],” ucap Ki Young Ju, pendiri CryptoQuant, dalam sebuah postingan di X.
Meskipun sinyal beli ini bisa memacu beberapa trader untuk menggenjot kepemilikan BTC mereka, penting untuk diingat bahwa risiko turun lebih lanjut masih mengintai. Tekanan beli di pasar terus menyusut, seperti yang tecermin dalam turunnya Relative Strength Index (RSI) BTC, yang saat ini berkisar di level 44,88.
Sebagai informasi, RSI adalah indikator kunci untuk mengukur kondisi pasar yang overbought (jenuh beli) atau oversold. Dengan RSI di level 44,88, artinya aktivitas jual lebih dominan dibandingkan tekanan beli di kalangan holder BTC.
Prediksi Harga BTC: Level Support Kunci yang Harus Dipertahankan
Jika tekanan jual terus melesat, Bitcoin bisa mendekati level support krusial di US$58.518. Jika bull gagal mempertahankan harga di level ini, ada kemungkinan penurunan lebih lanjut dengan target support selanjutnya di US$54.899.
Namun, bila sentimen pasar berubah dari bearish menjadi bullish, Bitcoin bisa membalikkan tren negatif ini. Dalam skenario semacam itu, BTC berpotensi reli menuju US$64.367 dalam waktu dekat.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi mengenai harga Bitcoin (BTC) ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli RedaksiNusa yang berbahasa Inggris.