Bitfarms Pecat CEO di Tengah Tuntutan Hukum US$27 Juta



Bitfarms, perusahaan Bitcoin mining asal Kanada, mengumumkan pemecatan presiden sekaligus Chief Executive Officer (CEO) perusahaan, Geoffrey Morphy. Aksi sepihak ini dilakukan di tengah tuntutan hukum yang tengah dialami perusahaan atas dugaan pelanggaran kontrak yang dilayangkan oleh sang mantan CEO.

Dalam keterangan resminya, Bitfarms menjelaskan bahwa pemberhentian Morphy berjalan lebih cepat dari yang direncanakan. Saat ini, Bitfarms mengaku hampir menemukan sosok pengganti yang bakal menavigasi bisnis Bitfarms ke depannya. Untuk mengisi kekosongan, Nicolas Bonta selaku co-founder yang juga menjabat sebagai ketua perusahaan, bakal memimpin bisnis hingga proses pencarian pimpinan selesai.

“Geoffrey Morphy telah diberhentikan dengan efektif segera. Morphy juga sudah tidak lagi menjabat sebagai Direktur perusahaan,” jelas laporan.

Sebelumnya pada bulan Maret lalu, Bitfarms telah mengumumkan bahwa Morphy akan meninggalkan perusahaan dan proses pencarian eksekutif baru akan segera dilakukan.

Namun, di tengah proses tersebut, tepatnya pada 10 Mei lalu, manajemen Bitfarms mengaku menerima tuntutan dari Morphy atas dugaan pelanggaran kontrak, kesalahan dalam pemecatan, serta permintaan ganti rugi senilai US$27 juta sebagai hukuman.

Bitfarms Sebut Klaim Tersebut Tidak Berdasar

Meskipun belum diketahui secara pasti alasan kuat di balik gugatan tersebut, manajemen Bitfarms menyebut bahwa klaim yang diajukan di Pengadilan Tinggi Ontario itu tidak berdasar.

Perusahaan berencana melakukan perlawanan sebagai bentuk pertahanan diri atas tuduhan tersebut. Sengketa hukum yang dialami Bitfarms terjadi di tengah langkah agresif perusahaan untuk menggenjot kemampuan produksi Bitcoin mereka.

Pada awal April lalu, perusahaan memutuskan untuk mengambil alih 87.796 rig Bitcoin mining sebagai persiapan pasca halving. Melalui strategi ini, Bitfarms berniat mengejar kapasitas produksinya menjadi 21 exahash per second (EH/s) di akhir tahun ini.

Dalam laporan operasional terbarunya, terungkap bahwa imbas dari Bitcoin halving sudah mulai dirasakan perusahaan. Chief Mining Officer (CMO) Bitfarms Ben Gagnon mengatakan, produksi Bitcoin perusahaan pada April lalu mencapai 269 BTC.

Jumlah tersebut lebih rendah dibanding produksi Bitcoin di Maret yang mencapai 286 BTC. Menurut Gagnon, penurunan ini terjadi karena adanya peningkatan kesulitan jaringan sebesar 5,9% dan pemeliharaan fasilitas mining perusahaan di wilayah Argentina.

Sebagai catatan, Bitfarms saat ini mengoperasikan 11 fasilitas Bitcoin mining dan sedang mengembangkan dua fasilitas di Kanada, Amerika Serikat, Paraguay, dan Argentina.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *