BMW lampaui 400.000 pengiriman NEV di China


Shenyang (Redaksi Nusa) – Hingga 2024, BMW Group telah mengirimkan lebih dari 400.000 kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) di pasar China, demikian ungkap produsen mobil asal Jerman tersebut pada Senin (13/1).

Di tahun yang sama, perusahaan tersebut menjual lebih dari 714.000 kendaraan BMW dan MINI di China, dengan penjualan kendaraan listrik meningkat 7,7 persen secara tahunan (year on year/yoy) dan menyumbang 15 persen dari total penjualan.

Untuk memanfaatkan peluang yang besar di pasar China, BMW terus meluncurkan model-model baru yang dirancang khusus untuk negara tersebut.

Pada pekan lalu, perusahaan itu mengumumkan bahwa model baru BMW X3 telah resmi memasuki produksi massal di fasilitas manufakturnya yang berada di Shenyang, Provinsi Liaoning, China timur laut. Model baru tersebut dijadwalkan akan diluncurkan secara resmi pada Februari ini.

CEO BMW Oliver Zipse belum lama ini mendeskripsikan China sebagai pasar global terbesar yang “sangat penting” bagi perusahaan tersebut, sekaligus merupakan pusat teknologi dan inovasi.

BMW Group juga membuat kemajuan signifikan dalam strategi energi hijau mereka. Hingga pertengahan 2024, perusahaan tersebut telah mendaur ulang 2.000 ton lebih bahan baku dari baterai yang sudah tidak terpakai di China, memberikan solusi praktis terhadap tantangan yang terus berkembang dalam pengelolaan limbah baterai.

Fasilitas manufaktur BMW di Shenyang, yang mengintegrasikan penelitian, pengembangan, dan produksi, merupakan basis produksi terbesar BMW secara global sekaligus salah satu pusat terpenting untuk NEV.

Dengan pusat-pusat penelitian dan pengembangan (litbang) di Beijing, Shanghai, Shenyang, dan Nanjing, BMW memiliki jaringan litbang terbesar di China, selain yang ada di Jerman.

Pewarta:
Editor: Santoso
Copyright © Redaksi Nusa 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *