Juru bicara (jubir) kementerian tersebut melontarkan pernyataan itu sebagai tanggapan atas pertanyaan media, menekankan bahwa usulan AS itu merupakan fitnah terhadap kendaraan terhubung China dengan dalih keamanan nasional.
Proposal tersebut merupakan salah satu tindakan AS yang menargetkan mobil-mobil China dalam beberapa tahun terakhir, juga termasuk kenaikan tarif, pembatasan pengadaan, dan kebijakan subsidi yang diskriminatif, ujar jubir itu.
Proposal itu juga tidak memiliki dasar yang faktual, melanggar prinsip-prinsip ekonomi pasar dan persaingan sehat, serta merupakan tindakan proteksionisme yang tipikal, sebut jubir itu, seraya menambahkan bahwa proposal tersebut akan sangat berdampak pada kerja sama China-AS dalam hal kendaraan terhubung, mengganggu dan mendistorsi rantai pasokan maupun rantai industri otomotif global, serta merugikan kepentingan para konsumen AS.
Ini juga merupakan praktik nonpasar yang menggunakan kekuasaan pemerintah untuk mencampuri kerja sama ekonomi dan komersial antarperusahaan, yang merupakan pemaksaan ekonomi, kata jubir itu.
“China mendesak AS untuk menghentikan praktik yang salah dalam mengeneralisasi keamanan nasional, mencabut pembatasan terkait sesegera mungkin, dan mengakhiri penindasan yang tidak masuk akal terhadap perusahaan-perusahaan China,” ujar jubir tersebut.
China akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk secara tegas melindungi hak-hak dan kepentingan sah perusahaan-perusahaannya, tutur jubir itu.
Pewarta: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © Redaksi Nusa 2024