Di Filipina, Kini Bayar Jaminan Sosial Bisa Pakai Stablecoin



Penerbit stablecoin terbesar di dunia, Tether, pekan lalu mengumumkan bahwa pihaknya telah menyediakan opsi pembayaran kontribusi Sistem Jaminan Sosial (SSS) bagi warga Filipina menggunakan Tether USD (USDT). Langkah anyar itu memantik optimisme bagi pelaku usaha di wilayah sekitarnya, termasuk Indonesia.

Indodax, salah satu crypto exchange berbasis di Indonesia, menyambut baik kebijakan terbaru Tether. Pimpinan perusahaan, Oscar Darmawan, menyatakan strategi terbaru dari Tether untuk memperkenalkan pembayaran USDT akan menjadi tonggak penting dalam adopsi stablecoin di Filipina.

Menurut Oscar, hal tersebut menunjukkan bagaimana teknologi blockchain dapat dimanfaatkan sebagai media pembayaran yang sah dan memberikan kenyamanan bagi pengguna.

“Harapannya, hal itu bisa membuka peluang bagi negara lain untuk mengadopsi teknologi kripto untuk beragam kebutuhan,” jelasnya melalui keterangan resmi.

Awal Juli kemarin, Tether mengumumkan bahwa perusahaan bersama dengan Uquid, entitas infrastruktur pembayaran berbasis Web3, resmi menjalin kerja sama untuk menyediakan layanan pembayaran USDT di blockchain Ton.

Dengan mengadopsi USDT untuk pembayaran SSS, kedua belah pihak berharap dapat menyederhanakan proses bagi jutaan orang melalui metode transaksi yang lebih stabil dan efisien.

Bentuk Sinergisitas yang Kian Kuat antara Pemerintah & Entitas Kripto

Oscar juga menggarisbawahi pentingnya hubungan yang terbentuk antara pemerintah Filipina dan entitas kripto. Menurutnya, dengan adopsi yang semakin luas, lebih banyak negara akan melihat manfaat dari penggunaan stablecoin dalam sistem keuangan.

Ditambah, adopsi aset kripto, khususnya stablecoin, telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu kelas aset kripto itu bahkan kini menjadi sumber likuiditas utama di pasar terpusat maupun terdesentralisasi.

Berkaca dari hal itu, tak aneh jika akhirnya beberapa entitas kini mulai mempersiapkan diri untuk masuk ke dalam ranah stablecoin. Ripple, misalnya, beberapa bulan lalu mengumumkan bahwa pihaknya akan merilis stablecoin yang dipatok 1:1 ke dolar AS dalam waktu dekat.

Begitu resmi meluncur nantinya, stablecoin Ripple akan tersedia di blockchain XRP Ledger (XRPL) dan juga Ethereum (ETH).

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *