Perlahan tapi pasti, adopsi blockchain terus menunjukkan pertumbuhan di berbagai wilayah. Kali ini, salah satu lembaga negara di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Bea Cukai, mengumumkan integrasinya dengan teknologi anyar tersebut untuk mendorong operasional yang lebih efisien. Media lokal melaporkan, langkah strategis tersebut sengaja dikedepankan sebagai upaya untuk menjamin transparansi kepada publik.
Ketua Badan Pelabuhan, Bea Cukai, dan Zona Bebas Dubai, Ahmed bin Sulayem, menjelaskan pihaknya merilis platform blockchain sebagai bagian dari strategi blockchain Dubai untuk mendorong transaksi digital.
“Penggunaan jaringan digital yang aman dan efisien ini akan memperkuat kolaborasi antara lembaga pemerintah dan industri logistik,” tutur Sulayem.
Secara konkret, ia mengungkapkan bahwa hadirnya platform blockchain akan membuat setiap prosedur berjalan lebih simpel, yang pada akhirnya juga bakal mempercepat proses Bea Cukai Dubai untuk memproses transaksi.
Direktur Jenderal Bea Cukai Dubai, Abdullah Busnad, menambahkan peluncuran fitur baru ini menjadi langkah penting dalam memfasilitasi pergerakan perdagangan. Teknologi tersebut tidak hanya akan memberikan manfaat pada Bea Cukai, melainkan juga berfungsi sebagai alat untuk berkolaborasi dengan pemerintah lainnya.
Bea Cukai Indonesia Sudah Lebih Dulu Mengenal Blockchain
Pemanfaatan teknologi anyar untuk mendongkrak produktivitas lembaga juga sudah dilakukan oleh Indonesia. Pada tahun 2020 silam, IBM Indonesia, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, serta Kementerian Keuangan mengumumkan kerja sama percontohan penggunaan platform TradeLens.
Platform yang dimaksudkan untuk mencegah adanya duplikasi perizinan di regulasi itu sudah menggunakan teknologi blockchain sebagai basis penggeraknya. Salah satu pejabat Bea Cukai Indonesia kala itu menyebut kehadiran blockchain mampu menyederhanakan proses dokumentasi menjadi lebih otomatis dan mendongkrak kerja sama serta komunikasi antar pihak.
Dengan begitu, proses pembuatan kebijakan dan juga pengawasan menjadi lebih mudah, terintegrasi, dan cepat.
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti, Tirta Karma Senjaya, juga sepakat akan hal tersebut. Menurutnya, pemanfaatan blockchain bisa digunakan di lebih banyak sektor selain keuangan.
“Bidang telekomunikasi, kesehatan hingga logistik bisa diintegrasikan dengan teknologi tersebut untuk menciptakan keterbukaan dan efisiensi,” jelas Tirta.
Bagaimana pendapat Anda tentang pemanfaatan blockchain di Bea Cukai Dubai? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.