Berdasarkan usul terkini yang disampaikan, mobil listrik yang diimpor dari China akan dikenai tarif hingga 37,6 persen.
Namun, Komisi Eropa mempertimbangkan untuk mengklasifikasikan VW dan BMW sebagai “perusahaan kooperatif” sehingga bisa mendapat pengurangan tarif 20,8 persen menurut siaran Automotive News Europe pada 16 Juli 2024 yang dikutip oleh ArenaEV.
Apabila pengklasifikasian tersebut jadi direalisasikan maka model mobil listrik BMW yang dibuat di China seperti iX3 serta Cupra Tavascan buatan pabrik Volkswagen Group di Anhui, China, bisa dikenai tarif impor lebih rendah.
Baca juga: Pelaku otomotif Inggris tak ingin “perang dagang” soal tarif EV China
Baca juga: Mercedes-BMW-VW protes tarif baru impor kendaraan listrik China
Potensi konsesi dari Komisi Eropa muncul menyusul kekhawatiran yang disampaikan oleh produsen mobil Eropa yang memproduksi mobil di China dan mengimpornya kembali ke Eropa.
Produsen mobil asal Jerman termasuk yang vokal dalam menentang kebijakan tarif yang dikhawatirkan bisa memicu pembalasan dari China, yang merupakan pasar penting bagi produsen mobil Jerman.
Usul penurunan tarif impor mobil listrik Volkswagen dan BMW yang dibuat di China dianggap sebagai langkah strategis untuk menyeimbangkan kepentingan produsen Eropa serta mengatasi kekhawatiran tentang persaingan dari mobil listrik China.
Tesla juga telah meminta nilai tarif terpisah untuk Model 3 yang diekspor ke Eropa dari pabrik di Shanghai.
Komisi Eropa memiliki waktu hingga musim gugur sebelum melakukan finalisasi kebijakan tentang tarif impor mobil listrik buatan China, yang saat ini masih dalam tahap awal pengkajian.
Baca juga: Industri mobil Jerman tolak tarif UE terhadap kendaraan listrik China
Baca juga: Dealer mobil Spanyol paparkan dampak kenaikan tarif UE untuk EV China
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Maryati
Copyright © Redaksi Nusa 2024