Biro Investigasi Federal (FBI) akan memanfaatkan kehadiran aset digital dalam hal ini non-fungible token (NFT) dalam proses pengembalian dana korban skema penipuan berbasis kripto, CluCoin. Dalam keterangan resmi dijelaskan, aset kripto itu akan dijadikan sebagai sarana komunikasi dengan korban untuk memberikan informasi terkait mekanisme pengembalian dana.
Aksi itu menjadi inovasi terbaru yang dilakukan oleh penegak hukum dalam menangani kejahatan yang terjadi di industri aset digital. Kantor Kejaksaan Amerika Serikat (AS) untuk Distrik Selatan Florida menjelaskan, pendiri proyek CluCoin yang juga merupakan pemilik CLU LLC, Austin Michael Taylor, telah mengaku bersalah atas skema penipuan yang melibatkan transfer dana investor CluCoin senilai US$1,14 juta.
Taylor terbukti secara sah menyalahgunakan dana tersebut untuk kepentingan pribadinya dan menggunakan jutaan dolar AS untuk aktivitas judi. Hal itu membuatnya terancam hukuman maksimal 20 tahun penjara atas tuduhan wire fraud.
Baca Juga: Kaspersky Ungkap Tusk, Kampanye Penipuan yang Incar Kripto
CluCoin Menaruh Fokus pada Proyek Amal
Kisruh itu bermula ketika Taylor pada tahun 2021 silam meluncurkan CluCoin dan mengeklaim bahwa proyek tersebut akan menjadi proyek amal. Untuk memacu kredibilitasnya, Taylor juga membuat whitepaper CluCoin dan mengajak investor untuk berpartisipasi dalam gelaran initial coin offering (ICO).
“Setelah berhasil mengumpulkan dana dan menggelar ICO, Taylor mengalihkan fokus proyeknya ke NFT, gaming, dan juga metaverse,” jelas laporan.
Jaksa AS Markenzy Lapointe menambahkan, pimpinan CluCoin juga menyelenggarakan acara yang disebut sebagai NFTCon: Into the Metaverse untuk mendorong minat dan investasi CLU, CluCoin, dan proyek Web3 lainnya.
Namun, tidak lama setelah itu, Taylor malah menarik aset kripto dari wallet yang dikendalikannya ke akun crypto exchange pribadi.
Menariknya, pada Januari 2023, Taylor sempat menyatakan permintaan maaf melalui akun X (sebelumnya Twitter) dan mengaku terjebak dalam aktivitas perjudian serta menyesal karena telah menyelewengkan dana investor.
Kasus Taylor akan menambah panjang deretan insiden penipuan yang melibatkan kripto. Sebelumnya, pada awal Agustus lalu, pendiri BitClout (DeSo), Nader Al-Naji, juga dituduh menjalankan penipuan bernilai US$257 juta (lebih dari Rp4 triliun).
Bagaimana pendapat Anda tentang rencana FBI untuk menggunakan NFT dalam rangka menyelesaikan kasus penipuan CluCoin ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.