Game Telegram, Tomarket Bakal Gelar TGE di 31 Oktober


Game yang lahir dari mini-app Telegram, Tomarket mengaku akan segera menggelar token generation event (TGE) pada 31 Oktober mendatang. Meski demikian, aksi yang sudah lama ditunggu oleh puluhan juta pemain Tomarket itu, masih belum memberikan informasi jelas terkait tokenomics dan juga berapa banyak pasokan token yang akan beredar kelak.

Melansir laman X (Twitter) Tomarket, tim pengembang menyebut bahwa periode TGE akan berjalan beriringan dengan peluncuran fitur baru, yakni Farming Pool. Melalui mekanisme itu, setiap pemegang token TOMA akan memiliki kemampuan untuk memaksimalkan penghasilan dan memperoleh token berdasarkan referensi.

Pengumuman TGE TOMA | Sumber : Telegram

Fitur ini juga akan membuka akses terhadap proyek yang belum meluncur lewat kerja sama Tomarket dengan berbagai proyek lainnya.

“Setiap pengguna yang berhasil menarik pengguna baru, akan mendapatkan 10% dari token yang dihasilkan. Semakin banyak yang diundang, semakin banyak penghasilan Anda,” jelas Tomarket.

Menurutnya, pembaruan ini merupakan bentuk upaya untuk memberikan nilai tambah terhadap pengguna secara jangka panjang. Apalagi, banyak mini-app Telegram yang dalam kacamata Tomarket, hanya mengalami pertumbuhan awal saat peluncuran TGE dan setelahnya tidak memberikan nilai apa pun.

Tomarket Keluarkan Sejumlah Besar Pemain Karena Diduga Curang

Platform game berbasis blockchain itu mengeklaim telah memiliki lebih dari 40 juta pemain dan 9 juta lebih pengguna harian. Namun dalam gelaran TGE besok, pengembang memutuskan untuk mengeluarkan sejumlah akun karena adanya dugaan kecurangan.

Aksi tersebut menuai tanya dari komunitas terkait kriteria yang Tomarket dalam menilai permainan para pengguna. Selain itu, perihal pencatatan token (listing) juga belum di umumkan secara resmi oleh perusahaan.

Tomarket hapus beberapa akun pengguna karena curang | Sumber : X

Namun akun X Tomarket sempat me-repost utas dari Bitget yang diduga oleh komunitas bahwa token TOMA bakal melakukan perdagangan perdananya di crypto exchange tersebut.

Sebagai catatan, beberapa peluncuran airdrop yang berasal dari ekosistem TON belum lama ini berhasil menyita perhatian publik. Mulai dari game Hamster Kombat (HMSTR), DOGS (DOGS) hingga Catizen (CATI).

Namun tidak semua dari proyek tersebut menuai kepuasan dari pengguna. Hamster Kombat misalnya, proyek yang sempat menjadi proyek tercepat yang berhasil mengumpulkan basis pengguna itu, secara perlahan mulai kehilangan pengguna.

Channel “announcement” Hamster Kombat di Telegram, turun dari 60,7 juta menjadi 55 juta di Oktober. Secara rerata, channel ini kehilangan lebih dari 200 ribu pelanggan setiap harinya. Adanya perubahan mendadak terkait hadiah airdrop dan juga penyaluran reward yang tidak adil, menjadi salah satu penyebab dugaan gagalnya airdrop proyek tersebut.

Tebar Airdrop 80%?

Lantas bagaimana dengan Tomarket? Sejauh ini, belum terdapat informasi resmi terkait harga listing maupun alokasi airdrop yang akan meluncur ke komunitas, pengguna juga masih menunggu informasi detail perihal gelaran tersebut. Namun pengumuman terbaru di channel Telegram memuat gambar yang mirip dengan alokasi token, sembari menulis narasi 80%.

Pengumuman terbaru Tomarket | Sumber : Telegram

Beberapa pihak menganggap bahwa informasi itu berkaitan dengan alokasi airdrop token TOMA oleh Tomarket. Tetapi, belum terdapat konfirmasi langsung dari pihak pengembang terkait postingan tersebut.

Bagaimana pendapat Anda tentang rencana Tomarket yang bakal menggelar token generation event (TGE) pada 31 Oktober mendatang? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli RedaksiNusa yang berbahasa Inggris.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *