Penerbit stablecoin Tether USD (USDT) Tether memperlebar sayap bisnisnya ke Indonesia. Perusahaan baru saja menjalin kerja sama dengan salah satu crypto exchange tanah air, Reku, untuk bersama-sama mendorong penetrasi kripto yang lebih masif.
Dalam pernyataan resminya, Tether menjelaskan, lewat sinergisitas ini kedua perusahaan sepakat untuk memperluas pemahaman masyarakat Indonesia terkait kripto dan juga teknologi yang mendasarinya, blockchain. Kedua perusahaan berencana menggelar roadshow di 10 kota besar yang tersebar di seluruh Indonesia guna menjalankan inisiatif ini.
Jumlah pengguna aset kripto di Indonesia yang terus meningkat menjadi alasan utama di balik kolaborasi ini. Berdasarkan data Chainalysis, Indonesia berada di peringkat ke-7 dari 146 negara untuk adopsi kripto pada tahun 2023.
Sementara itu, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat adanya lonjakan transaksi kripto pada periode Januari hingga Juli dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan total nilai mencapai Rp344,09 triliun.
Chief Executive Officer (CEO) Tether Paolo Ardoino menyatakan baik Reku maupun Tether memiliki visi yang sama untuk memajukan literasi kripto. Tujuannya adalah untuk memastikan agar setiap orang bisa membuat keputusan finansial yang tepat di lanskap digital yang dinamis.
“Kolaborasi ini akan menggabungkan keahlian dari kedua perusahaan, yang secara kolektif juga mempromosikan pengetahuan dan edikasi terkait kripto dan blockchain di Indonesia,” ujar Ardoino.
Langkah anyar ini juga menjadi bagian dari strategi Tether untuk mendorong adopsi kripto di pasar negara berkembang serta menunjukkan kekuatan transformatif dari keuangan digital.
Baca Juga: Didominasi PEPE, Bitcoin, & ETH, Transaksi Kripto Indonesia Tembus Rp42,34 Triliun di Juli
Genjot Adopsi Kripto Lebih Tinggi
Lewat kerja sama ini, tingkat adopsi kripto di tanah air dipercaya bakal mengalami kemajuan. Co-CEO Reku, Jesse Choi, percaya bahwa ribuan peserta akan bisa mendapatkan pemahaman lebih baik tentang pemanfaatan aset kripto dan juga teknologi blockchain.
“Kami berharap semakin banyak masyarakat Indonesia yang mengenal aset kripto dan juga blockchain,” tutur Choi.
Belum ada penjelasan lebih rinci apakah kerja sama ini akan melahirkan skema sinergisitas lainnya di Indonesia. Namun yang jelas, masuknya Tether memperlihatkan bahwa negeri ini memiliki potensi yang besar di sektor aset digital.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) Yudhono Rawis menyebut bahwa proses pengalihan wewenang dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bakal membawa perubahan signifikan dalam lanskap kripto tanah air.
Bagaimana pendapat Anda tentang kolaborasi antara Tether dan Reku untuk mendorong pemahaman kripto di Indonesia ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.