Avalanche (AVAX) mulai diperdagangkan di dalam saluran naik sejak 6 Agustus, menyusul crash pasar tanggal 5 Agustus lalu. Crash kala itu telah mengakibatkan posisi leveraged senilai lebih dari US$1 miliar terhantam likuidasi.
Saat ini, altcoin ini diperdagangkan seharga US$20,66, mewakili kenaikan 5% terhitung dari harga penutupan 5 Agustus di US$19,54.
Avalanche Alami Kebangkitan Bullish
Saat suatu aset diperdagangkan di dalam saluran naik, harganya bergerak dalam kisaran yang terdiri dari garis resistance horizontal atas yang mendatar dan garis support bawah yang terus naik.
Pola ini dianggap sebagai sinyal bullish, karena menunjukkan bahwa pembeli aset secara bertahap mendapatkan kekuatan dan mendorong harga naik. Namun, pada saat yang sama, penjualnya tetap mempertahankan level resistance yang kuat.
Indikator Moving Average Convergence/Divergence (MACD) AVAX memperkuat lonjakan kehadiran pembeli di pasar. Pada 17 Agustus, garis MACD token ini (biru) melintas di atas garis sinyalnya (oranye).
Ketika garis MACD suatu aset melintas di atas garis sinyalnya, ini artinya ada potensi pergeseran momentum dari bearish ke bullish. Crossover ini menunjukkan moving average (MA) jangka pendek mulai melampaui MA jangka panjang, yang kerap trader tafsirkan sebagai sinyal beli dan tanda awal terjadinya reli.
Menambah sentimen bullish, funding rate AVAX di seluruh crypto exchange telah berubah menjadi positif untuk pertama kalinya sejak awal Agustus, menurut data Coinglass. Funding rate yang positif ini turut memperkuat optimisme yang meningkat di kalangan trader.
Adapun funding rate positif menunjukkan adanya permintaan yang lebih tinggi untuk posisi long. Ini berarti ada lebih banyak trader di pasar futures aset yang membelinya dengan harapan akan terjadi reli ketimbang yang bertaruh melawan kenaikan harga.
Bull AVAX Masih Belum Cukup Kuat
Walaupun MACD AVAX yang bullish dan funding rate positif menunjukkan potensi momentum naik, indikator lain mengungkapkan adanya kelemahan yang terselubung. Contohnya, Relative Strength Index (RSI) AVAX berada di 39,53, jauh di bawah level netral 50. Artinya, tekanan jual masih lebih kuat daripada minat beli.
Selain itu, Chaikin Money Flow (CMF) tetap negatif, artinya meskipun ada reli harga baru-baru ini, tekanan beli tidak cukup kuat untuk mengimbangi aktivitas jual yang sedang berlangsung. Indikator-indikator ini mengisyaratkan bahwa momentum bullish AVAX mungkin masih terlampau minim.
Jika tekanan jual kian intens, AVAX bisa saja terpeleset ke bawah garis support dari pola ascending triangle alias segitiga naiknya. Hal ini juga membuat AVAX berpotensi menguji kembali level terendah 5 Agustus kala itu di US$19,54.
Akan tetapi, jika aktivitas beli tetap berlanjut dan sanggup mengalahkan tekanan jual, harga AVAX bisa melesat naik ke atas US$20 untuk diperdagangkan di kisaran US$28,64.
Bagaimana pendapat Anda tentang prospek harga Avalanche (AVAX) ke depannya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.