Jakarta (Redaksi Nusa) – Hyundai Motor Co. dan afiliasinya yang lebih kecil, Kia Corp., akan meluncurkan proyek bersama selama lima tahun dengan tiga perguruan tinggi India mulai tahun depan untuk mengembangkan teknologi baterai dan otomasi.
Hyundai dan Kia mendirikan Hyundai Center of Excellence bersama dengan tiga perguruan tinggi teknik terkemuka di India untuk menyuntikkan 10 miliar won (Rp112 miliar) ke dalam proyek studi baterai dan otomasi mobil selama lima tahun hingga 2029, kata Hyundai dalam sebuah pernyataan.
Ketiga perguruan tinggi teknik tersebut adalah Institut Teknologi India (IIT) Delhi, IIT Bombay, dan IIT Madras.
Baca juga: Hyundai dan Kia kembangkan teknologi katode untuk baterai EV
Para produsen mobil Korea Selatan tersebut juga akan bermitra dengan Pusat Penelitian dan Tribologi Otomotif IIT Delhi, satu-satunya pusat penelitian kendaraan listrik (EV) di India, untuk berkontribusi pada rencana pemerintah daerah untuk membangun ekosistem EV, kata pernyataan tersebut.
Kolaborasi industri-universitas merupakan bagian dari investasi ulang Hyundai di India setelah penawaran umum perdana (IPO) Hyundai Motor India Ltd. pada bulan Oktober di Bursa Efek Nasional di Mumbai.
Debut pasar saham Hyundai Motor India menandai pencatatan pertama Hyundai Motor Group di luar Korea Selatan dan IPO terbesar dalam sejarah pasar saham India, setelah mengumpulkan 3,3 miliar dolar AS (Rp52,4 triliun).
Baca juga: Perusahaan di Eropa temukan baterai EV baru mampu kurangi biaya
Hyundai menyatakan bahwa pihaknya bertujuan untuk menjadi pemain utama dalam inisiatif “Make in India” pemerintah India, tujuan kebijakan negara untuk menjadikan India sebagai pusat manufaktur global.
Unit Hyundai Motor di India adalah produsen mobil terbesar kedua di India, setelah Maruti Suzuki dari Jepang. Hyundai memproduksi 765.000 kendaraan di India tahun lalu. Demikian disiarkan Yonhap, Selasa (3/12).
Baca juga: CATL luncurkan baterai baru, mampu tambah 600 km dalam 10 menit
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © Redaksi Nusa 2024