Ikuti Ford dan GM, Toyota sumbang Rp16 M untuk dana pelantikan Trump


Jakarta (Redaksi Nusa) – Segera setelah terungkap bahwa Ford dan GM masing-masing akan menyumbangkan 1 juta dolar Amerika Serikat (sekitar Rp16,2 miliar dengan kurs saat ini) untuk pelantikan Donald Trump pada tanggal 20 Januari, Toyota Amerika Utara mengumumkan bahwa mereka juga akan menyamai sumbangan para pesaingnya.

Laman Carscoops, Selasa (31/12) waktu setempat melaporkan, beberapa perusahaan lain juga menyumbang untuk dana tersebut, dan semua indikasi menunjukkan bahwa sumbangan tersebut akan melebihi sumbangan pelantikan pertama Trump sebagai presiden AS pada 2017 silam, yang mencapai Rp1,7 triliun.

Tidak seperti para pesaingnya yang berbasis di Detroit, Toyota memutuskan untuk tidak meminjamkan kendaraan apa pun untuk acara tersebut, dan hanya memberikan sumbangan tunai.

Baca juga: Toyota berencana investasi Rp8,5 triliun di pabrik Texas

Meskipun Rp16,2 miliar mungkin terdengar seperti angka yang menggiurkan, namun bagi Toyota, perusahaan raksasa global yang memiliki aset sekitar Rp13,2 kuadriliun, angka tersebut sangat kecil. Anggap saja sebagai jabat tangan yang sopan, bukan pelukan erat.

Beramah-tamah dengan Presiden yang akan datang dapat membantu Toyota mendapatkan simpati. Trump telah mengancam akan memberikan kendaraan impor Kanada dan Meksiko dengan tarif yang tinggi, yang dapat merugikan Toyota, bersama dengan banyak produsen mobil lainnya.

Toyota mengoperasikan pabrik di kedua negara tersebut. Meksiko sangat penting bagi produsen mobil Jepang ini karena di sana lah mereka membuat Tacoma yang populer di AS.

Perusahaan-perusahaan lain yang dilaporkan menyumbangkan masing-masing Rp16,2 miliar untuk peresmian ini termasuk Amazon, Meta, dan Open AI.

Baik Uber dan kepala eksekutif Dara Khosrowshahi dikabarkan menyumbangkan masing-masing Rp16,2 miliar, begitu juga dengan manajer hedge-fund Ken Griffin.

“Menyumbang untuk pelantikan adalah kesempatan besar bagi mereka untuk menjilat pemerintahan yang akan datang. Tak satu pun dari orang-orang ini, mereka tidak ingin menjadi samsak tinju Trump selama empat tahun.” ujar Direktur riset organisasi nirlaba OpenSecrets, Brendan Glaving.

Direktur riset kelompok advokasi reformasi politik Issue One, Michael Beckel, menambahkan bahwa “salah satu pepatah tertua di Washington adalah jika Anda tidak berada di meja, Anda berada di menu, dan harga tiket masuk untuk mendapatkan tempat di meja terus naik.”

Dengan kata lain, perusahaan-perusahaan ini tidak hanya bermurah hati, mereka juga membeli polis asuransi, memastikan bahwa mereka tidak akan ditinggalkan dalam percakapan politik ketika keputusan-keputusan besar dibuat.

Bagi Toyota, Ford, dan GM, keputusan-keputusan tersebut dapat berarti perbedaan antara jaringan perdagangan Amerika Utara yang berkembang pesat dan mimpi buruk tarif yang mencekik.

Baca juga: Toyota anggap aturan emisi California mustahil dicapai

Baca juga: Toyota akan menunda produksi kendaraan listrik di Amerika Serikat

Baca juga: Toyota akan bangun pusat riset dan pengembangan baterai EV di Michigan

Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © Redaksi Nusa 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *