Ini Alasan Beli Ethereum (ETH) Sekarang Adalah Ide Brilian


Harga Ethereum (ETH) bisa jadi tengah berada di ambang lonjakan lagi walaupun sudah meroket ke US$2.800 belum lama ini. Prediksi ini berakar dari sejumlah indikator yang dianalisis secara on-chain.

Sekarang, ETH diperdagangkan seharga US$2.771. Jika tanda-tanda yang terpantau baru-baru ini terbukti akurat, harga aset kripto ini bisa mencapai level yang belum pernah terlihat sejak peluncuran ETF spot tanggal 23 Juli lalu.

Ethereum Suguhkan Kesempatan Langka saat Melonjaknya Akumulasi

Kemarin (23/8), selama jam perdagangan pagi di Asia, ETH masih nangkring di level US$2.624. Namun, sejak terbitnya komentar dari Ketua The Fed Jerome Powell, harga altcoin ini sontak melejit. Adapun isi dari ucapannya yakni terkait komitmen untuk mengurangi inflasi serta potensi pemotongan suku bunga. Tak ayal, reli harga ETH ini sukses mendatangkan total keuntungan sebesar 6,93% dalam tujuh hari terakhir.

Data dari Messari menguak temuan bahwa rasio Network Value to Transactions (NVT) Ethereum yang disesuaikan telah susut menjadi -53,05. Rasio NVT sendiri mencerminkan apakah kapitalisasi pasar suatu jaringan tumbuh lebih cepat daripada volume transaksinya. Adapun nilai NVT yang tinggi biasanya menandakan aset yang bersangkutan sedang overvalued. Kondisi ini seringkali menandai puncak pasar serta periode overvaluation yang bisa mengakibatkan ambruknya harga.

Baca Juga: Data On-chain Ini Ungkap Harga Ethereum (ETH) Mungkin Sudah Sentuh Bottom, Apa Maknanya?

Adjusted NVT Ethereum | Sumber: Messari

Namun, dalam kasus Ethereum, drop yang masif dalam rasio ini berarti jaringan ini sedang undervalued; ETH sendiri ada di harga diskon sekarang. Oleh karena itu, tidak berlebihan untuk mengatakan altcoin ini sudah dekat dengan titik bottom-nya. Dengan begitu, ada peluang besar untuk kenaikan harga yang substansial dalam beberapa pekan ke depan.

Di samping itu, Ethereum juga membukukan lonjakan penarikan dari crypto exchange. Merujuk pada data Glassnode, volume transfer bersih di crypto exchange mengukir penurunan signifikan lebih dari 280.000 ETH per 23 Agustus.

Volume ini mengukur selisih antara koin yang masuk ke exchange dan yang ditarik keluar. Nilai yang positif artinya ada lebih banyak koin yang dikirim ke exchange—sinyal tekanan jual.

Ethereum Exchange Net Transfer Volume.
Exchange Net Transfer Volume Ethereum | Sumber: Glassnode

Oleh karena itu, gelombang penarikan besar-besaran baru-baru ini, yang bernilai hampir US$800 juta, mengonfirmasi lonjakan tekanan beli. Jika tren ini berlanjut, bias membeli ETH pada nilai pasar saat ini dapat terkonfirmasi.

Prediksi Sebut Harga ETH Siap Reli

Menurut grafik harian ETH/USD, kegagalan Ethereum untuk menembus di bawah level support US$2.536 memainkan peran penting dalam lonjakan baru-baru ini. Pasalnya, apabila ETH tergelincir ke bawah level ini, harganya bisa ambruk ke US$2.345. Selanjutnya, ini berpotensi menciptakan prospek bearish.

Momentum beli baru-baru ini, yang disorot oleh indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD), menunjukkan harga ETH berpotensi mencetak US$2.829,50 dalam waktu dekat. MACD bertugas mengukur momentum; nilai yang positif maknanya ada sentimen bullish, sedangkan nilai negatif pertanda tren bearish.

Terlebih, indikator Fibonacci Retracement, yang berguna menangkap level support dan resistance utama berdasarkan pergerakan harga historis, memberikan insight tambahan. Jika ETH mampu menaklukkan area US$2.829, maka target potensial berikutnya bisa tertancap di kitaran US$3.265,60.

Baca Juga: Debut ETF Ethereum Banjir Pujian, CEO Coinbase: Bukti Mutlak ETH Bukan Sekuritas

Ethereum Daily Analysis.
Analisis Harian Ethereum | Sumber: TradingView

Di sisi lain, analis pasar makro Matthew Hyland berbagi pandangannya soal aksi harga ETH. Dalam sebuah video yang ia posting di X, Hyland menyebut aset kripto ini perlu ditutup di atas US$2.800 untuk mewujudkan reli ke puncak yang berhasil tercapai bulan Juli lalu.

“Jika penutupan harga mingguan Ethereum bisa tersentuh di atas US$2.800, maka dorongan besar menuju area US$3.500 hingga US$3.600 bisa terjadi,” terang sang analis.

Akan tetapi, ETH juga berisiko gagal merealisasikan prospek bullish ini akibat keputusan terbaru Ethereum Foundation. Secara historis, mereka telah menjual sejumlah besar ETH untuk berbagai alasan, yang kerapkali menyebabkan penurunan harga. Pada hari ini (24/8) saja, data on-chain mengungkap Foundation ini terekam telah mentransfer 35.000 ETH ke Kraken.

Seperti yang sudah-sudah, aksi transfer semacam ini pada ujungnya bisa menimbulkan aksi jual yang masif. Jika hal ini memang akan terjadi lagi, maka harga ETH bisa terimbas. Hal ini lantas bisa memantik tren turun Ethereum menuju US$2.516,21.

Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi harga Ethereum ke depannya menurut analisis on-chain ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *