Investasi modal ventura (venture capital / VC) di industri kripto pada kuartal kedua tahun 2024 tercatat sudah terbang ke angka US$3,19 miliar. Angka tersebut mencerminkan kenaikan 28% dari kuartal sebelumnya yang hanya mencapai kisaran US$2,5 miliar.
Hal ini menarik karena sepanjang periode April hingga Juni lalu, kondisi perdagangan aset digital terlihat “liar”. Harga Bitcoin (BTC) berdasarkan pantauan CoinGecko tertekan 14,57%, dari US$71.246 di awal April turun ke level US$60.864 di akhir Juni lalu.
Adapun derasnya aliran modal yang masuk ke sektor aset digital menandakan bahwa para venture capital masih bullish pada industri tersebut. Meski demikian, tim riset Galaxy Digital, Alex Thorn dan Gabe Parker, menyebut jumlah kesepakatan yang berhasil dicapai antara venture capital dan entitas kripto susut, dari 603 transaksi menjadi 577 transaksi di kuartal II.
“Namun, ukuran transaksi rata-rata meningkat, dari US$3 juta menjadi US$3,2 juta. Kebangkitan pasar kripto selama beberapa kuartal terakhir menyebabkan persaingan yang signifikan dan takut ketinggalan (FOMO) di kalangan investor,” jelas Thorn dan Parker.
Selain itu, korelasi antara pergerakan harga Bitcoin dan besarnya jumlah modal yang diinvestasikan pada startup kripto dikatakan keduanya telah terputus. Hal itu tergambar dari gagalnya aktivitas modal ventura untuk mengimbangi kenaikan harga BTC yang signifikan sejak Januari tahun lalu.
Menurutnya, modal yang diinvestasikan memang mengalami peningkatan tetapi masih jauh di bawah level yang terlihat saat Bitcoin terakhir diperdagangkan di atas US$60.000 pada tahun 2021-2022.
Jika dibagi berdasarkan sektor, perusahaan maupun proyek yang berada dalam kategori Web3/NFT/DAO/Metaverse/Gaming menjadi bidang yang mendapatkan aliran dana terbesar sepanjang kuartal 2.
Jika dibagi berdasarkan sektor, perusahaan maupun proyek yang berada dalam kategori Web3/NFT/DAO/Metaverse/Gaming menjadi bidang yang mendapatkan aliran dana terbesar sepanjang kuartal II.
Sebanyak US$758 juta atau sekitar 24% dari total arus dana yang ada masuk ke dalam sektor tersebut. Dua transaksi terbesar diterima oleh Farcaster dan Zentry yang masing-masing mengantongi pendanaan sebesar US$150 juta dan US$140 juta.
“Sebanyak 78% dana mengalir ke startup kripto dan 20% ke perusahaan tahap akhir. Bitcoin L2 mengumpulkan US$94,6 juta di kuartal II lalu, yang memperlihatkan kenaikan 174% secara kuartalan,” tambah laporan.
Kejelasan aturan sepertinya juga menjadi alasan utama bagi venture capital untuk masuk dan membenamkan modalnya. Perusahaan yang berkantor pusat di Amerika Serikat (AS) berhasil menarik 53% dari seluruh modal yang dikeluarkan, disusul oleh Inggris yang menerima 12,78%, Singapura 4,6%, serta Uni Emirat Arab (UEA) yang memperoleh 4,39%.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.