Keputusan tarif Uni Eropa terhadap EV China masuki tahap akhir


Jakarta (Redaksi Nusa) – Komisi Eropa telah mengumumkan keputusan akhir dari penyelidikan anti-subsidi terhadap mobil listrik China dan merupakan puncak dari proses yang dimulai pada Oktober 2023 serta menghasilkan penerapan tarif atau biaya sementara pada 4 Juli.

Seperti yang diketahui, Uni Eropa berencana untuk membuat aturan final pengenaan tarif hingga 36 persen terhadap mobil listrik (electric vehicle/EV) buatan Tiongkok.

Dengan demikian, tarif baru untuk masing-masing produsen yakni BYD 17 persen (turun 0,4 persen), Geely 19,3 persen (turun 0,6 persen), dan SAIC 36,3 persen (turun 1,3 persen), lapor Carnewschina, Rabu (21/8).

Sementara bagi perusahaan yang bekerja sama, di mana ada 17 perusahaan yang tidak menerima tarif terpisah, ada kenaikan 0,5 persen menjadi 21,3 persen.

Baca juga: Pakar Jerman sebut tarif EV China “tak berdasar fakta yang terbukti”

Baca juga: Pelaku otomotif Inggris tak ingin “perang dagang” soal tarif EV China

Tesla kini berhasil mendapatkan tarif baru sebesar 9 persen untuk mobil-mobilnya yang diimpor dari China, sebelumnya perusahaan milik Elon Musk ini diperlakukan sebagai perusahaan yang bekerja sama dengan tarif 20,8 persen. Perusahaan yang tidak bekerja sama akan dikenakan tarif 36,3 persen.

Perubahan tarif untuk Tesla merupakan kabar baik bagi perusahaan, yang meminta pemeriksaan individual berdasarkan subsidi aktual yang diterimanya.

Tesla saat ini merupakan pengekspor kendaraan listrik terbesar dari China ke Uni Eropa, dengan semua mobil Model 3 yang dijual di pasar bersumber dari pabrik di Shanghai.

Komisi Eropa mengunjungi pabrik Shanghai pada akhir Juni sebagai bagian dari investigasi setelah awalnya pabrik ini termasuk dalam kelompok negara yang bekerja sama ketika tarif awal diumumkan.

Para produsen mobil China sekarang memiliki waktu sepuluh hari untuk memberikan komentar kepada Komisi Eropa.

Rencana akhir kemudian akan diajukan ke 27 negara anggota pada bulan Oktober untuk pemungutan suara. Kecuali jika suara mayoritas menentang langkah-langkah tersebut, mereka akan diimplementasikan pada November 2024.

Penetapan ini nantinya akan berlangsung selama lima tahun dan dapat diperpanjang.

Beberapa tanda tanya masih ada mengenai beberapa produsen. Yang terbesar di antaranya adalah Spotlight Automotive Limited, perusahaan patungan antara BMW dan Great Wall.

Perusahaan ini didirikan untuk memproduksi Mini versi listrik generasi keempat dan akan bertindak mulai tahun 2024 sebagai pabrik produksi utama mobil tersebut hingga setidaknya tahun 2026.

Volkswagen Group juga mengalami situasi yang sama dengan SUV Cupra Tavascan, yang diproduksi di pabrik Anhui, China.

Baca juga: Pajak baru untuk EV China di AS juga berdampak pada merek lain 

Baca juga: Dealer mobil Spanyol paparkan dampak kenaikan tarif UE untuk EV China

Baca juga: Beijing desak Uni Eropa hentikan investigasi mobil listrik China 

Pewarta:
Editor: Zita Meirina
Copyright © Redaksi Nusa 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *