Salah satu Bitcoin miner asal Amerika Serikat (AS), Marathon Digital, berhasil mencatatkan keuntungan sebesar US$337,2 juta di kuartal pertama tahun ini. Capaian itu meningkat hampir 200% dari periode yang sama tahun lalu, yang mencapai US$118,7 juta.
Kenaikan harga Bitcoin (BTC) sejak tahun lalu membuat kinerja perusahaan mengilap. Tercatat, harga rata-rata Bitcoin yang berhasil ditambang oleh Marathon berada mencapai US$82,9 juta. Angka tersebut meningkat 126% dibandingkan dengan harga rata-rata Bitcoin mining perusahaan di periode yang sama tahun lalu.
Memanfaatkan momentum tersebut, Marathon Digital berupaya menggenjot produksi Bitcoin secara lebih masif. Dengan kapasitas hash rate mencapai 27,8 EH/s, perusahaan berhasil memproduksi sebanyak 2.811 Bitcoin (BTC) di kuartal pertama tahun ini.
Jumlah tersebut meningkat 28% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. CEO Marathon Digital, Fred Thiel, menjelaskan bahwa selama tiga bulan pertama tahun ini, perusahaan juga menggandakan ukuran portofolio komputasi aset digital dan meluncurkan produk baru guna mendukung ekosistem Bitcoin.
“Berkat momentum Bitcoin, Marathon berhasil mengukir rekor pendapatan sebesar US$165,2 juta atau meningkat 223% dari periode yang sama tahun lalu. Jumlah rerata produksi Bitcoin per hari juga ikut meningkat menjadi 30,9 BTC dari periode yang sama tahun lalu sebesar 24,4 BTC,” jelas Thiel.
Marathon Digital Mulai Cetak Pendapatan dari Lini Bisnis Lain
Dalam rangka mendukung ekosistem Bitcoin, Marathon Digital telah meluncurkan beberapa proyek sebagai diversifikasi sumber pendapatan. Salah satu di antaranya adalah MARAFW. Thiel mengatakan, produk yang merupakan firmware khusus untuk optimalisasi chip individual pada perangkat Bitcoin miner itu telah menarik minat dari beberapa pelanggan.
Meskipun tidak menyebutkan besaran nilai kontrak yang didapatkan, Thiel menyatakan bahwa produk yang baru diluncurkan pada Maret lalu sudah berhasil menarik minat beberapa pihak dan perusahaan, yang siap membangun jalur penjualan yang kuat untuk fase kedua.
Selain itu, perusahaan juga tengah menggarap proyek layer-2 (L2) Anduro yang bertujuan untuk mempercepat pengembangan dan adopsi Bitcoin.
Untuk mendanai operasional, perusahaan melego 26% dari Bitcoin yang diproduksi pada kuartal pertama dan mencatat keuntungan aset digital sebesar US$488,8 juta. Ke depannya, Marathon masih memiliki likuiditas yang tangguh guna mendukung ekspansi, dengan gabungan kas yang tidak dibatasi penggunaannya dan Bitcoin senilai US$1,6 miliar.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.