“Ledakan” NEV di China untungkan industri otomotif global (Bagian 1)


Shanghai (Redaksi Nusa) – Dengan terus berlanjutnya ledakan new energy vehicle (NEV/kendaraan energi baru) di China, para pemain global di sektor-sektor terkait mengincar berbagai macam peluang dan mengerahkan upaya untuk memanfaatkan pasar yang menjanjikan itu.

Tren NEV terlihat jelas dalam Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE) edisi 2024, yang digelar dari 5 hingga 10 November mendatang di Shanghai, sebuah hub komersial di China timur. Inovasi, keterbukaan, dan kerja sama menjadi kata kuncinya.

Berfokus pada keberlanjutan dan mobilitas masa depan, pameran otomotif di pameran tersebut menampilkan 12 produsen kendaraan yang termasuk dalam daftar Fortune 500. Hampir 90 persen dari semua merek yang ditampilkan memamerkan model NEV.

Penggunaan material yang dapat didaur ulang dan berbahan dasar hayati pun semakin umum.

Peluang yang tidak boleh dilewatkan 

Di pintu masuk stan pameran Toyota, terlihat dua sedan Crown, yang merupakan salah satu model terlaris dari raksasa otomotif Jepang tersebut. Sepasang sedan itu diparkir berdampingan, melambangkan evolusi Toyota di pasar China.

Salah satu dari kedua sedan itu merupakan model dari tahun 1964, yang menandai awal masuknya Toyota ke China, sedangkan model satunya lagi merupakan versi hybrid pintar terbaru, sebuah bukti kemajuan teknologi NEV yang menguntungkan pertumbuhan merek tersebut dan mengikuti tren di pasar China.

“China kini tidak hanya menjadi pasar otomotif terbesar di dunia dalam hal volume, tapi, juga menjadi pemimpin global dalam pengembangan kendaraan pintar dan kendaraan listrik,” tutur kepala merek dan komunikasi Toyota di China Xu Yiming.

Menurut data resmi, pangsa pasar NEV di China hanya sedikit di atas 1 persen pada 2015, tapi, sejak saat itu melonjak berkat percepatan transisi hijau dalam perekonomian China.

Pada Juli tahun ini, NEV mencetak sejarah karena pangsa pasarnya untuk pertama kali melampaui kendaraan bertenaga bahan bakar fosil, dengan penjualan retail secara nasional mencapai 878.000 unit atau mencakup 51,1 persen dari total pasar domestik China.

Untuk memanfaatkan inovasi terkait NEV yang dicapai di China, yang beberapa di antaranya merupakan tingkat kemajuan tertinggi yang dapat dilihat di seluruh dunia, Toyota mendirikan salah satu pusat pengujian serta penelitian dan pengembangan (litbang) luar negeri terbesarnya di Changshu, Provinsi Jiangsu, China timur. Baru-baru ini, Toyota juga membuka pusat penelitian teknologi canggih di Shanghai.

“Ke depannya, terutama di bidang elektrifikasi dan teknologi pintar, fokus kami beralih ke litbang yang berbasis di China,” kata Xu.

Beberapa langkah dari tempat kedua sedan Crown itu dipamerkan, terdapat benda pameran menarik lainnya yang dikerumuni pengunjung dan pembeli profesional, yaitu sebuah mobil listrik konsep dalam bentuk robotaxi. Mobil tersebut dikembangkan bersama oleh Toyota dan perusahaan kemudi otonom China, Pony.ai.

 

Truk berat bertenaga hidrogen dipamerkan di Area Pameran Otomotif saat Pameran Impor Internasional China (CIIE) di Shanghai, China timur, pada 7 November 2024. (Redaksi Nusa/Xinhua/Xin Yuewei)

Dilengkapi sistem prakecelakaan, yang dikembangkan menggunakan kumpulan data pengemudian berbantu sejauh 20 miliar kilometer, kendaraan baru itu dirancang untuk menyempurnakan dan mengomersialkan solusi kendaraan yang sepenuhnya otonom.

“Kami bertujuan agar teknologi yang dikembangkan di China ini dapat memengaruhi pendekatan litbang kami di seluruh dunia, meningkatkan produk dan teknologi yang dapat diterapkan di seluruh pasar global,” kata Xu.

Selain produsen peralatan orisinal yang terkenal di dunia, banyak pemasok suku cadang mobil juga ingin mencoba peruntungan mereka di tengah kemajuan NEV di China.

(Bersambung ke Bagian 2)

Pewarta:
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © Redaksi Nusa 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *