Harga LINK, native token jaringan oracle terdesentralisasi Chainlink, mencatatkan tren turun signifikan di tengah market dip secara luas. Sekarang, harganya diperdagangkan di level US$11,38. Dengan kata lain, harga aset kripto terbesar ke-15 berdasarkan market cap ini telah anjlok 20% lebih dalam sepekan terakhir saja.
Menariknya, di tengah ambruk harga ini, jumlah transaksi harian yang melibatkan altcoin ini justru melonjak. Hanya saja, lonjakan ini mungkin bukan pertanda baik.
Holder Chainlink “Dump” Token di Crypto Exchange
Data on-chain mengungkapkan lonjakan 18% dalam jumlah transaksi harian LINK selama 7 hari terakhir. Metrik ini melacak jumlah total transaksi untuk aset kripto pada hari tertentu.
Ketika angkanya naik, artinya terjadi peningkatan permintaan untuk aset yang bersangkutan dan meningkatnya aktivitas pengguna di jaringan aset. Umumnya, ini merupakan sinyal bullish yang menegaskan tren naik aset atau mengisyaratkan potensi reli harga.
Bila kita mengamati lebih dekat pada kinerja on-chain LINK, terungkap kenaikan signifikan dalam jumlah transaksi besar hariannya selama sebulan terakhir.
Sebagai contoh, selama 30 hari terakhir, jumlah transaksi harian LINK senilai antara US$100.000 – US$1 juta telah melonjak sebesar 82%. Selain itu, transaksi yang lebih besar yang berkisar US$1 juta – US$10 juta juga melesat 15% dalam jumlah hariannya selama periode yang sama.
Yang menarik, di tengah lonjakan aktivitas whale LINK ini, harganya sudah anjlok sebesar 37% selama periode yang ditinjau.
Adapun lonjakan arus masuk LINK ke crypto exchange selama periode yang sama menunjukkan kalangan whale ini secara bertahap telah menjual kepemilikan mereka. Karena itulah, aksi turun harga terus berlanjut. Dalam 30 hari terakhir saja, volume arus masuk LINK telah melejit sebesar 29%.
Ketika volume aliran masuk suatu aset melonjak, tandanya ada aset berjumlah fantastis yang ditransfer ke exchange untuk aksi jual selanjutnya. Umumnya, ini menjadi sinyal bearish untuk harga.
Keluarnya Likuiditas Memantik Risiko bagi LINK
Seperti yang terlihat pada grafik hariannya, Chaikin Money Flow (CMF) LINK saat ini sedang ada dalam tren turun dan bertengger di bawah garis nol pada -0,23.
Indikator ini mengukur bagaimana uang mengalir masuk dan keluar dari suatu aset. Ketika nilainya negatif, itu adalah tanda melemahnya pasar. Maknanya, banyak investor yang menarik modal mereka dari pasar, sehingga berkontribusi pada tren turun harga.
Jika tren ini berlanjut, maka harga LINK terancam ambruk ke US$11,11, level terendahnya sejak November 2023.
Akan tetapi, jika sentimen pasar bergeser dari bearish menjadi bullish, harga token berpotensi melesat naik ke US$13,02.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi tren harga Chainlink (LINK) ke depannya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.