Diskusi mengenai altcoin mana yang akan mendapatkan persetujuan untuk exchange-traded fund (ETF) kini semakin intensif. Di antara deretan kandidat, Solana (SOL) menonjol, mengingat kehadiran pasarnya yang signifikan dan pengikut yang solid.
Solana, aset kripto terbesar kelima dengan kapitalisasi pasar melampaui US$66 miliar, kerap disebut sebagai “Ethereum killer“. Reputasi ini, bersama dengan popularitasnya, menjadikannya kandidat utama untuk persetujuan ETF. Namun, untuk mengantongi persetujuan ini, perlu upaya untuk mengatasi rintangan yang signifikan.
Rintangan untuk Persetujuan ETF Solana
Tantangan utama bagi Solana adalah tidak adanya pasar futures yang teregulasi. Tidak seperti Bitcoin dan Ethereum yang sudah memiliki produk futures di bursa utama AS seperti CME dan CBOE, Solana belum mencapai tahap ini.
Rumor di akhir Mei mengungkap bahwa Chicago Mercantile Exchange (CME) menolak untuk mendaftarkan dana futures Solana. Menurut analis ETF Bloomberg, James Seyffart, absennya pasar futures yang teregulasi ini merupakan hambatan besar yang bisa memakan waktu bertahun-tahun untuk bisa diatasi.
“Berdasarkan preseden/kebutuhan saat ini, ini baru akan tercapai dalam beberapa tahun setelah mengantongi pasar futures yang diatur CFTC. Namun, kongres dan RUU struktur pasar seperti FIT21 dapat mempercepatnya.”
James Seyffart, Analis ETF Bloomberg
Rintangan lain yakni mendapatkan persetujuan dari Commodity Futures Trading Commission (CFTC) yang bertugas mengawasi pasar futures.
Terlebih lagi, dalam gugatannya terhadap Coinbase dan Binance, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS mengklasifikasikan Solana sebagai sekuritas. Klasifikasi ini menjadi kendala utama untuk lampu hijau ETF, karena baik Bitcoin maupun Ethereum tidak ditetapkan sebagai sekuritas oleh SEC.
Pakar Industri Tetap Skeptis
Sejumlah pakar industri skeptis seputar kemungkinan ETF Solana dan ETF kripto lainnya.
Sebut saja Nikolaos Panigirtzoglou, Managing Director & Ahli Strategi Pasar Global JPMorgan, menyatakan keraguan soal persetujuan ETF Solana. Ia mengacu pada sikap SEC yang tidak jelas tentang status berbagai aset kripto.
“Kami ragu. Keputusan SEC untuk menyetujui ETF ETH sudah terlalu berani mengingat ambiguitas tentang apakah Ethereum harus diklasifikasikan sebagai sekuritas atau tidak. Kami tidak yakin SEC akan melangkah lebih jauh lagi dengan menyetujui ETF Solana atau token lainnya mengingat SEC memiliki pendapat yang lebih kuat (dibandingkan dengan Ethereum) bahwa token selain Bitcoin dan Ethereum harus diklasifikasikan sebagai sekuritas.”
Panigirtzoglou, Managing Director & Global Market Strategist JPMorgan
Yang menarik, taruhan di Polymarket memprediksi hanya 6% peluang SEC akan menyetujui ETF Solana pada akhir tahun 2024. Ditambah, tidak ada perusahaan besar AS yang secara resmi mengejar persetujuan ETF Solana ke SEC.
Produk keuangan berbasis Solana saat ini di AS termasuk GrayScale Solana Trust dan Solana Staking ETP (ASOL) 21Shares, yang terdaftar di bursa saham Eropa.
“Saya yakin Solana akan mengungguli Ethereum di masa depan. Sejauh ini, saya pikir itu benar, tetapi saya tidak ada mendengar pembicaraan tentang ETF Solana di AS.”
Anthony Pompliano, Investor Pomp Investments
Sementara persetujuan ETF Bitcoin dan Ethereum telah memantik spekulasi soal ETF berbasis Solana, nyatanya tantangan regulasi yang signifikan masih mengintai. Kendati begitu, komunitas Solana tetap menaruh harap akan hasil yang positif dalam waktu dekat.
Bagaimana pendapat Anda tentang jalan menuju persetujuan ETF Solana di masa depan? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.