Mengapa Token Unlock Celestia (TIA) Memantik Drop Harga 10%?

Harga TIA ambruk drastis dalam 24 jam terakhir menyusul unlock 176 juta token Celestia pada hari Rabu (30/10).

Masuknya jumlah token yang signifikan ini telah memperkuat tekanan jual, menyebabkan amblasnya nilai TIA nyaris 10%. Dengan sentimen bearish yang terus menguat, altcoin ini nampaknya rentan akan tren turun lebih lanjut. Analisis ini akan membedah faktor-faktor di balik tren ini.

Proses Token Unlock Celestia Picu Lonjakan Tekanan Jual

Pada hari Rabu, Celestia melaksanakan token unlock terhadap 176 juta token TIA. Dengan harga pasar saat ini, nilainya setara US$890 juta. Adapun lonjakan pasokan token yang beredar ini telah memberikan tekanan signifikan pada harga TIA. Saat ini, harganya bertengger di US$4,68 usai tergerus 9% dari nilainya dalam 24 jam terakhir.

Proses token unlock kerapkali memunculkan ketidakpastian serta ketakutan di kalangan investor. Terutama, jika mereka melihat adanya risiko tekanan jual yang tinggi dari para holder token. Hal ini juga terjadi pada TIA, meskipun ada klarifikasi bahwa tidak semua token yang menjalani unlock akan segera tersedia untuk dijual.

Dalam sebuah postingan di X, Taran Sabharwal, CEO platform perdagangan Stix, menjelaskan bahwa periode unstaking selama 21 hari dari Celestia berarti, siapa pun yang berencana menjual token TIA mereka kemungkinan telah melakukan unstake sebelumnya. Akibatnya, total tekanan jual dari token unlock ini diperkirakan mencapai 92,3 juta TIA (sekitar US$460 juta).

“Ini setara dengan tekanan jual maksimum sekitar US$460 juta. Hal yang menarik di sini adalah bahwa ini hanya mencakup kurang dari 50% dari total cliff unlock, yang berarti tekanan jual ini hanyalah setengah dari yang banyak orang antisipasi,” demikian unggahan Sabharwal.

Aktivitas Jual Sedang Marak, namun Ada Kejutan di Baliknya

Analisis RedaksiNusa terhadap grafik harian TIA/USD menunjukkan peningkatan tekanan jual menyusul unlock 176 juta token TIA oleh Celestia. Saat ini, Relative Strength Index (RSI) TIA, yang mengukur kondisi jenuh beli atau jenuh jual di pasar, berada dalam tren turun pada angka 38,46. Nilai RSI ini mengindikasikan bahwa tekanan jual lebih dominan dibandingkan aksi beli di antara pelaku pasar.

Yang menarik, trader futures TIA justru terlihat lebih optimistis. Ini sebagaimana tecermin dari funding rate yang berubah menjadi positif. Menurut data Coinglass, funding rate ini menunjukkan lonjakan pertama sejak 10 September.

Sebagai informasi, funding rate adalah biaya periodik yang dibayarkan antar-trader di pasar perpetual futures. Fungsinya menjaga keseimbangan antara harga kontrak futures dan harga spot. Ketika funding rate berubah dari negatif menjadi positif usai periode panjang, ini bisa menjadi isyarat bergesernya sentimen dari bearish ke bullish. Hal ini menunjukkan bahwa kalangan trader mulai mengambil posisi long, dengan ekspektasi bahwa harga akan mengalami kenaikan.

Harga TIA Hadapi Tekanan di Level Support

TIA saat ini diperdagangkan seharga US$4,68, drop 9% dalam 24 jam terakhir. Aksi turun ini telah menyeret harga turun ke bawah level support dalam kanal horizontal yang terbentuk sejak Juli. Dalam kisaran ini, batas atas di US$6,83 berfungsi sebagai resistance, sementara US$4,71 menandai level support.

Jika tekanan jual terus berlanjut, nilai TIA dapat terus merosot, berpotensi mencapai level terendah bulan jamak di US$3,72. Sebaliknya, bila terjadi pembalikan alias reversal tren yang bullish pada level support US$4,71, ini bisa memicu pemulihan. TIA bisa berusaha menembus resistance di US$6,83. Jika mampu menembus area ini, harga TIA berpeluang menaklukkan angka US$7, level yang belum tercapai sejak Juni.

Bagaimana pendapat Anda tentang prospek harga Celestia (TIA) mengacu analisis di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter RedaksiNusa Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!