Negara Terkecil Peraih Medali Emas Olimpiade, Jumlah Penduduknya Cuma Seluas Menteng


loading…

Negara Terkecil Peraih Medali Emas Olimpiade, Jumlah Penduduknya Cuma Seluas Menteng. Foto: Inside The Games

Negara terkecil yang pernah memenangkan medali emas Olimpiade akan dibahas di artikel ini. Liechtenstein adalah negara terkecil, dalam hal populasi, yang pernah merebut emas Olimpiade di cabang ski Alpen di Lake Placid 1980.

Hanni Wenzel adalah atlet yang menorehkan tinta emas di negara kecil Liechtenstein. Dia memenangkan gelar ski Alpen di Lake Placid 1980 dengan catatan karier yang luar biasa.

Lahir di Jerman Barat, Wenzel pindah bersama keluarganya ke Liechtenstein – negara dengan kurang dari 40.000 penduduk yang bisa ditempuh dengan mobil dalam waktu kurang dari 30 menit – saat dia baru berusia satu tahun. Sejak usia dini, dia berbagi kecintaan terhadap ski Alpen dengan adik-adiknya, Andreas dan Petra.

Jika dibandingkan dengan kecamatan yang ada di Jakarta, jumlah warga negara Liechtenstein sebanding dengan jumlah penduduk di kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, yakni 32 ribu orang (data Badan Pusat Statistik tahun 2022).

Setelah tampil kuat di Kejuaraan Dunia 1974 di St. Moritz, di mana dia memenangkan medali emas di slalom dan perak di kombinasi, Wenzel memperoleh kewarganegaraan Liechtenstein. Dia pun berhak mewakili Kerajaan di Innsbruck 1976, di mana dia memenangkan medali perunggu di ski Alpen. Dua tahun kemudian pada 1978, dia menjadi pemenang keseluruhan Piala Dunia.

Setelah hasil luar biasa di musim sebelumnya, Wenzel menjadi favorit kuat untuk memenangkan kompetisi ski Alpen di Olimpiade Musim Dingin Lake Placid 1980. Dalam acara pertamanya, downhill, dia memenangkan medali perak. Empat hari kemudian, dalam slalom raksasa, dia memenangkan emas dan mencatat sejarah sebagai negara terkecil yang menghasilkan juara Olimpiade.

“Itu adalah kesuksesan terbesar dalam karir saya,” kata Wenzel kepada Olympics.

Prestasi itu diulang 48 jam kemudian, dalam acara terakhir ski Alpen di Olimpiade tersebut, slalom. Wenzel memenangkan emas kedua, menggandakan perolehan medali negara. Kesuksesannya membuat banyak orang mencari tahu tentang negara kecil ini di peta dan menyebabkan kebingungan di antara penonton di Olimpiade, karena lagu kebangsaan Liechtenstein identik dengan “God Save the Queen,” yang dikenal sebagai lagu kebangsaan Inggris.

Dominasi Keluarga Wenzel

Liechtenstein memiliki 10 medali Olimpiade yang semuanya dimenangkan di Olimpiade Musim Dingin. Tujuh di antaranya dimenangkan oleh anggota keluarga Wenzel. Selain Hanni, Andreas juga memenangkan perak di Lake Placid 1980 dan perunggu di Sarajevo 1984, keduanya di slalom raksasa.

Hanni menikah dengan Harti Weirather – seorang pemain ski Austria yang memenangkan gelar Piala Dunia downhill pada 1981 – dan memiliki seorang putri, Tina Weirather. Di PyeongChang 2018, Tina memenangkan medali Olimpiade kesepuluh untuk negaranya – ketujuh dalam keluarga – dengan perunggu di Super-G ski Alpen.

Tiga medali lainnya yang dimenangkan oleh atlet Liechtenstein berasal dari saudara Willy dan Paul Frommelt (keduanya medali perunggu slalom di Innsbruck 1976 dan Calgary 1988) serta Ursula Konzett yang juga memenangkan perunggu slalom di Sarajevo 1984.

Setelah Lake Placid 1980, karier Hanni Wenzel berlangsung empat tahun lagi. Pada 1984 dia pensiun dengan empat medali Olimpiade (termasuk dua emas), empat gelar dunia, dan 33 kemenangan panggung Piala Dunia. Rekornya menunjukkan bahwa dia adalah salah satu atlet terbesar dalam sejarah olahraga ini. Dia juga, tanpa diragukan, salah satu nama olahraga terbesar yang pernah muncul dari negaranya.

(sto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *