Otoritas Italia sita 134 Fiat Topolino karena masalah stiker bendera


Jakarta (Redaksi Nusa) – Otoritas Italia menyita 134 Fiat Topolino di pelabuhan Livorno karena stiker kecil bendera Italia pada mobil listrik tersebut dinilai dapat menyesatkan konsumen.

Guardia di Finanza, penegak hukum di bawah Kementerian Ekonomi dan Keuangan Italia, serta Badan Bea Cukai dan Monopoli menilai stiker kecil bendera Italia pada Fiat Topolino bisa menyesatkan konsumen soal tempat produksi mengingat sebenarnya kendaraan elektrik itu dibuat di Maroko.

Menurut siaran Carscoops pada Senin (20/5), Undang-Undang Keuangan Italia Tahun 2004 menyebutkan bahwa mengekspor atau mengimpor produk yang memuat indikasi menyesatkan tentang asal produk adalah tindak kriminal.

Baca juga: Edisi Fiat 500e (RED) 2024 segera mengaspal di Amerika

Baca juga: Stellantis kenalkan Fiat E-Ducato baru dengan jangkauan 420 km

Juru bicara Stellantis, grup yang menaungi Fiat, membenarkan penyitaan Fiat Topolino di Italia, tetapi membantah perusahaan telah melakukan kesalahan.

Menurut dia, Fiat sudah dengan jelas menunjukkan bahwa Topolino dibuat di Maroko.

Perusahaan menyatakan, stiker kecil bendera Italia pada sepatbor Fiat Topolino hanya ditujukan untuk menunjukkan dari mana perusahaan berasal, menandakan bahwa mobil elektrik itu dirancang oleh Fiat Centro Stile di Turin, Italia.

​​​​​​​Kendati demikian, Stellantis menyatakan setuju untuk menyelesaikan masalah itu dengan mencopot stiker bendera Italia pada Fiat Topolino.

Seluruh mobil Fiat Topolino yang disita berada di pelabuhan sampai ada perintah pelepasan dari otoritas.

Fiat Topolino adalah mobil listrik kecil yang mirip dengan Citroen Ami dan Opel Rocks Electrics. Semua kendaraan itu dibuat di pabrik Maroko.

Desain Fiat Topolino dibuat mirip dengan mobil Topolino dari tahun 1930an.

Baca juga: Permintaan Fiat 500 listrik melonjak setelah ada subsidi

Baca juga: Stellantis mau jualan EV murah di Asia, siapkan pabrik di India

Pewarta:
Editor: Maryati
Copyright © Redaksi Nusa 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *